Survei Pileg 2024 Versi Cesda, Golkar Berpotensi Dapat 3 Kursi di Dapil Cirebon - Indramayu

Survei Pileg 2024 Versi Cesda, Golkar Berpotensi Dapat 3 Kursi di Dapil Cirebon - Indramayu

Hasil survei Cesda untuk elektabilitas incumbent untuk Pileg 2024.-Cesda for -radarcirebon.com

BACA JUGA:Sedang Disusun, Kemenag Bakal Keluarkan Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Betawi

"Ada 3 faktor, pertama mungkin pemilih masih menyembunyikan pilihannya," kata Hadi, kepada radarcirebon.com, Sabtu, 3, Februari 2024.

Kedua, kata dia, memang masyarakat benar-benar tidak tahu atau masa mengambang. Ketiga, sudah punya pilihan, tetapi belum masuk dalam survei. Karena hanya incumbent yang ditampilkan.

"Ada nama-nama potensial seperti Nashrudin Azis, Nurul Qomar, Charly van Houten, Rohmin Dahuri, Mohammad Luthfi, Uu Ruzhanul Ulum, dan lainnya. Itu memang tidak dimasukan dalam survei ini," kata Hadi.

Menurut dia, ada penjelasan kenapa hanya incumbent yang dimasukan dalam survei. Sebab, mereka lebih besar peluang duduk kembali dibandingkan dengan pemula.

BACA JUGA:Seru dan Unik, Inilah Destinasi yang Perlu Dikunjungi Saat Liburan Tahun Baru Imlek 2024

Meski tidak menutup kemungkinan para caleg yang baru berkompetisi ini, malah bisa mengalahkan incumbent.

"Kita lihat swing voters masih 59,8 persen, hampir 60 persen. Jadi segala sesuatunya masih bisa berubah. Nama-nama seperti Kang Luthfi, Charly, H Qomar tentu punya peluang. Incumbent lain juga begitu," tuturnya.

Sementara dari hasil survei elektabilitas partai, ada Golkar dan PAn yang membuat kejutan.

Dari hasil survei Cesda untuk Dapil Cirebon - Indramayu Jawa Barat, Partai Golkar diprediksi bisa mendapatkan sampai 3 kursi.

BACA JUGA:Agar Perjalanan Anda Aman dan Nyaman Saat Bepergian dengan Kereta Api, Berikut Tips-nya

Sementara PAN masih sangat berpeluang karena saat ini secara elektabilitas sudah mencapai 5,2 persen.

"PAN menyodok karena punya faktor konsoidasi partai semakin solid dan ada banyak figur yang memiliki popularitas tinggi. Mereka juga sudah bergerak masif," tandasnya.

Yang membuat Hadi heran adalah PKS. Sebab, elektabilitasnya tergerus. Namun, dirinya memperkirakan ada beberapa faktor penyebab.

"Yang mengherankan adalah PKS, karena turun drastis.Mungkin kurang menyapa kepada masyarakat, tetapi lebih banyak di media sosial," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: