Siswi SD di Kesambi Cirebon Diduga Jadi Korban Pencabulan Guru Olahraga, Diajak ke Kos-kosan

Siswi SD di Kesambi Cirebon Diduga Jadi Korban Pencabulan Guru Olahraga, Diajak ke Kos-kosan

Seorang siswi SD di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon menjadi korban pencabulan oleh guru olahraga.-Asep Kurnia-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM – Seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan guru olahraga.

Kasus ini, sudah dilaporkan ke Polres Cirebon Kota. Korban juga sudah menjalani visum untuk melengkapi berkas laporan.

Kepada radarcirebon.com, korban mengaku kejadian tersebut bermula dari chat WhatsApp dari Guru PJOK berinisial FB.

“Tadinya cuma chat doang, diajak jalan. Saya tanya jalan ke mana? Dijawab dia, terserah maunya ke mana," kata korban saat ditemui di kediamannya, Rabu, 6, Maret 2024.

BACA JUGA:Sebulan 8 Tersangka, Ini Dia Kejahatan yang Dibongkar Polresta Cirebon Selama Februari 2024

Guru olahraga tersebut sempat mengajak ke Gronggong, Kabupaten Cirebon. Tetapi korban mengaku menolak, karena terlalu jauh.

Sampai akhirnya pada akhir Februari, korban dijemput oleh terduga pelaku dan dibawa ke sebuah kos-kosan di sekitar Jl Pemuda, Kota Cirebon pada Senin, 26 Februari 2024.

“Ternyata dibawa ke kosan, di situ awalnya cuma ngobrol-ngobrol. Terus dibawa masuk ke dalam kamar. Padahal tadinya sudah menolak,” kata korban saat ditemui.

Pasca kejadian tersebut, korban sempat tidak bercerita kepada siapapun. Sebab, guru tersebut memang melarang.

BACA JUGA:Kuningan Banjir, Cirebon Timur Tergenang, Pantura Macet

Namun pada akhirnya korban memberanikan diri cerita kepada teman-temannya. Lalu cerita itu, diteruskan kepada orang tua.

Di tempat yang sama, ibu korban, S (47) membenarkan bahwa kejadian ini pertama kali diketahui orang tua setelah anaknya datang ditemani beberapa temannya.

“Pulang sekolah, bawa teman-temannya. Di situ didampingi untuk bercerita. Akhirnya disampaikan kejadian itu, dan itu membuat saya terpukul,” kata S.

Atas kejadian itu, orang tua korban, ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka juga sudah laporan ke polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: