Marak Kasus Bullying di Cirebon, Psikolog Sebut Ada Peran dari Orang Tua, Sekolah Jangan Lepas Tangan

Marak Kasus Bullying di Cirebon, Psikolog Sebut Ada Peran dari Orang Tua, Sekolah Jangan Lepas Tangan

Psikolog Herlina S Dhewantara. Marak kasus bullying atau perundungan di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon perlu disikapi dengan serius.-Dokumen-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Kasus perundungan atau bullying baru-baru ini, marak terjadi di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon.

Bahkan ada 2 peristiwa yang terjadi hanya dalam selang waktu tidak terlalu lama. Namun, diyakini 2 kejadian tersebut hanya fenomena gunung es.

Tidak menutup kemungkinan kasus bullying tersebut lebih banyak lagi yang tak terangkat ke permukaan.

Psikolog, Herlina S Dhewantara mengatakan, kasus perundungan tersebut tidak lepas dari kondisi sosial hingga pola asuh dari orang tua.

BACA JUGA:Teori Baru Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370, Eks Investigator: Mau ke Diego Garcia

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada pembentukan pribadi seorang anak. Oleh karena itu, perang orang tua menjadi sangat penting.

“Kalau di sekeliling kerap melihat kekerasan dan tidak ada pemahaman dari orang tua, juga orang dewasa di sekitarnya, ia akan melakukannya pada temannya," ungkap Herlina S Dhewantara, kepada radarcirebon.com.

Tindakan perundungan terjadi karena pelaku ingin menunjukkan dirinya tak terlihat lemah.

Ini juga karena faktor pola asuh orang tua dan lingkungan, di mana kepribadian seorang anak terbentuk dari pola asuh orang tuanya dan lingkungan sekelilingnya.

BACA JUGA:2 Kebakaran Dalam Semalam di Kabupaten Cirebon, Pabrik Kasur Busa dan Kios Bensin Eceran

Ia mengatakan sekolah punya tugas untuk memberikan edukasi pada siswa, yakni tentang bagaimana bersikap kepada teman.

Bila ditemukan ada aksi perundungan, sekolah harus segera memanggil orang tua untuk mengomunikasikan hal ini dan berusaha menggali apa permasalahan yang terjadi. Baik korban maupun pelaku, keduanya harus didampingi psikolog.

“Saat ini sudah banyak sekolah yang lebih aware akan hal ini. Sehingga jika anak terlihat mengalami perubahan sikap dan diketahui adanya terjadi peurndungan, maka akan dilakukan konsultasi bersama psikolog. Karena bagi korban ini akan menimbulkan traumatis tersendiri," paparnya.

Lanjutnya, saat ini perundungan bukan hanya terjadi pada remaja atau dewasa. Bahkan di bangku sekolah dasar sudah kerap terjadi aksi perundungan. Herlina pun pernah menerima korban perundungan yang duduk di bangku kelas 2 SD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: