Marak Kasus Bullying di Cirebon, Psikolog Sebut Ada Peran dari Orang Tua, Sekolah Jangan Lepas Tangan
Psikolog Herlina S Dhewantara. Marak kasus bullying atau perundungan di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon perlu disikapi dengan serius.-Dokumen-radarcirebon.com
BACA JUGA:Razia Pekat Jelang Ramadan, Petugas Gabungan Amankan 22 Pasang Bukan Suami-Istri
Lebih menyedihkannya lagi, aksi perundungan di sekolah dasar kini bukan hanya secara verbal yakni mengejek nama orang tua, meledek fisik dan lainnya saja, namun kekerasan fisik seperti memukul dan sejenisnya.
“Teknologi yang pesat saat ini menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan fisik di sekolah dasar. Misalnya mereka mencontoh hal tersebut dari games yang dimainkan, di samping mencontoh orang tua atau perilaku di sekitarnya," terangnya.
Anak, sambung Herlina, memerlukan contoh sikap positif yang lemah lembut di rumah. Maka penting untuk membuat situasi keluarga yang harmonis di rumah.
Perlu diketahui pula, tak semua anak bisa melawan dan mengadukan aksi perundungan yang ia terima pada orang yang lebih dewasa bahkan pada orangtua atau guru.
BACA JUGA:Pilot Tertidur Saat Terbangkan Pesawat, Batik Air Beri Tindakan Ini
Oleh karena itu, orang tua harus mengajari anak bagaimana cara membuat pertahanan diri pada anak.
“Selalu berkomunikasi dengan anak, mereka perlu diberi contoh, dianjurkan selalu mengajarkan sesuatu seperti merespons ledekan teman dengan contoh, atau roleplay sehingga mereka bisa mempraktikannya di kehidupan sehari-hari," paparnya.
Penanganan yang cepat pada anak yang mengalami perundungan harus sesegera mungkin dilakukan. Sejak di sekolah dasar, jika ada perubahan sikap yang terjadi pada anak, orang tua harus mulai menanyakan pada anak.
Bisa jadi anak mengalami trauma untuk tidak mau masuk sekolah karena mendapatkan aksi perundungan yang tidak membuatnya nyaman di jam tertentu.
BACA JUGA:Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024, Lesbumi PCNU Kota Cirebon Gelar Munajat Budaya
Sehingga kerap ditemukan anak tidak mau masuk pada jam tertentu di sekolah.
Perlu diketahui bahwa korban perundungan yang memendamnya sendirian dan tidak ditangani dengan benar, akan membuatnya memiliki trauma tersendiri dan tidak menutup kemungkinan saat dewasa ia menjadi pelaku perundungan karena menyinpan dendam.
“Ia juga bisa kesulitan membina hubungan dengan orang lain di kehidupannya saat dewasa, saat berinteraksi dengan orang lain nantinya ia akan takut merasa ditolak dan tidak bisa berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya," bebernya.
Tak sedikit orang dewasa yang memiliki gangguan kesehatan mental justru disebabkan oleh riwayat di masa lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: