Mangga Gedong Gincu Diminati Jepang, Bey Machmudin: Kualitas dan Mutu Harus Dijaga

Mangga Gedong Gincu Diminati Jepang, Bey Machmudin: Kualitas dan Mutu Harus Dijaga

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin, memberikan arahan pada FGD Percepatan Ekspor Mangga Gedong Gincu di RR. Papandayan Gd. Sate, Rabu 20 Maret 2024--

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menyambut baik jalan ekspor mangga gedong gincu ke Jepang yang semakin terbuka lebar. 

Pemerintah Jepang per Februari tahun ini menerbitkan surat mengenai diperbolehkannya komoditas mangga gedong gincu asal Jabar dikirim ke negara tersebut. 

Surat itu terbit setelah dilakukan kajian komprehensif, riset, dan uji bebas lalat buah Bactrocera occipitalis sebagaimana disyaratkan oleh Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang bersama Badan Karantina Pertanian (Barantan) RI. 

BACA JUGA:Pasca KPU RI Umumkan Hasil Pemilu 2024, Prabowo Subianto Bakal Sampaikan Pidato Kemenangan

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Gelar Musrembang 2025, Pj Wali Kota: Atasi Masalah Publik Secara Komprehensif

Bey Machmudin menyebut bahwa mangga gedong gincu sebelumnya cukup populer di Jabar dan menjadi komoditas unggulan. 

Mangga gedong gincu sendiri merupakan salah satu buah tropis yang mempunyai rasa dan aroma khas. 

"Potensinya besar, mudah-mudahan ini membuka buah-buahan lainnya untuk juga jadi komoditas ekspor," ucap Bey Machmudin pada Focus Group Discusion (FGD) Percepatan Ekspor Mangga Gedong Gincu di Ruang Rapat Papandayan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 20 Maret 2024.

BACA JUGA:Surya Paloh: Selamat Kepada Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

BACA JUGA:Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jadi Pemenang Pilpres 2024, Segini Jumlah Suara yang Diperoleh

"Tentunya harus dijaga kualitas dan mutu, sekalipun nanti sudah diekspor harus tetap dijaga mutunya karena kalau tidak akan menurunkan kepercayaan pembeli," tambah Bey. 

Ia pun menekankan perlunya keseragaman baku dengan aturan internasional baik di fase budi daya hingga panen. 

Di samping itu, perlu diutamakan kualitas dibanding hanya mengejar kuantitas. 

"Tentukan standarnya serta bagaimana memberikan branding dan promosi yang harus dilakukan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase