Penilaian PP Muhammadiyah Tentang UMC: Semakin Maju

Penilaian PP Muhammadiyah Tentang UMC: Semakin Maju

Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama peserta Pembinaan Dosen dan Tendik UMC, Masjid Raya UMC, Senin 25 Maret 2024.-UMC-radarcirebon.com

Secara garis besar, kiprah pembaharuan Muhammadiyah selama satu abad dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air dapat dilihat dari beberapa aspek. 

Selain itu, tidak bisa dihindari, bahwa manajemen keuangan dan aset Muhammadiyah itu terbaik karena memiliki empat prinsip utama yaitu efisiensi, resiliensi, sustainability, dan digitalisasi. 

Empat prinsip tersebut tidak hanya berlaku di pusat, tetapi juga diterapkan di PWM, dan di seluruh lingkungan persyarikatan.

Muhammadiyah memberikan kontribusi besar dalam rangka melaksanakan tugas konstitusi Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada aspek kesehatan Muhammadiyah tidak juga ketinggalan, ratusan rumah sakit sampai klinik dibangun dalam menghadirkan gerakan nyata dalam persoalan kesehatan. 

"Potensi besar milik muhammadiyah. Kita bisa lihat ada 170 Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Rumah Sakit, Sekolah, Panti Asuhan, Pesantren, Unit Ekonomi dan lain sebagainya. Muhammadiyah merupakan anugrah yang luar biasa diberikan pada bangsa dan umat manusia," ujar Mantan Ketua PWM Jatim.

Lebih lanjut, Alumnus Doktoral Institute Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini menerangkan, dari sisi politik, proses pemilihan pimpinan sangat demokratis dan unik. 

Tidak bisa dipungkiri, proses pemilihan kepemimpinan yang dilakukan oleh Muhammadiyah telah berhasil secara mulus dan tidak menghasilkan sebuah polarisasi dan juga praktik-praktik jual beli suara.

Proses pemilihan pimpinan Muhammadiyah dilakukan secara berjenjang dengan istilah yang disebut tanwir. 

Dalam proses ini dilakukan secara transparan dan mengupas persoalan-persoalan isu-isu yang harus diimplementasikan nantinya kepada pimpinan yang terpilih. 

Dengan proses yang transparan ini, sangat sulit kemungkinan adanya intervensi dari pihak luar, adanya kampanye terselubung, bahkan istilah serangan fajar pun sulit untuk terjadi.

Sistem ini membawa sebuah proses kepemimpinan dengan nuansa musyawarah dan sebagai ajang silahturahim.

Muhammadiyah juga memiliki filosofi bahwa ketika manusia di waktu fajar atau masa muda maka harus giat belajar dan beramal saleh.

Di waktu dluha atau usia produktif, manusia bisa bekerja dan berbagi, di waktu asar atau usia senjadi menjadi masa di mana ia tidak akan merugi. 

Terakhir, di waktu malam atau sesudah meninggal, manusia itu akan dapat ‘tidur’ dengan nyenyak atau tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: