Dua Tewas, 2.337 Warga Jakarta Mengungsi

Dua Tewas, 2.337 Warga Jakarta Mengungsi

JAKARTA - Sejumlah wilayah Ibu Kota masih tergenang, kemarin (23/2). Akibatnya, 2.337 warga terpaksa mengungsi lantaran pemukimannya terendam banjir hingga ketinggian 3 meter. Dari lima wilayah, hanya wilayah Jakarta Utara yang tidak terkena banjir. Empat wilayah yang terendam banjir dengan ketinggian air antara 10-50 sentimeter. Kepala Bidang Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Edy Junaedi menjelaskan, dari data BPBD DKI Jakarta menyebutkan, di Jakarta Timur daerah yang terendam banjir yakni terdapat di empat kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan, 27 RW, dan 89 RT, dengan jumlah pengungsi mencapai 450 jiwa. Kelurahan yang terendam yakni Kampung Melayu, Kecamatan Bidara Cina, Kelurahan Cililitan, Kelurahan Cawang, Kelurahan Kampung Sari, dan Kelurahan Kampung Rambutan. Kemudian di Jakarta Selatan ada lima kecamatan terdiri dari enam kelurahan, 5 RW, dan 10 RT dengan jumlah pengungsi 1.257 jiwa. Kelurahan yang terendam yakni Kelurahan Rawajati, Kelurahan Pengadegan, Kelurahan Ulujami, Kelurahan Pondok Pinang, Kelurahan Petogogan, dan Kelurahan Pondok Labu. Sementara di Jakarta Pusat, banjir merendam di satu kecamatan yang terdiri dari dua kelurahan, 2 RW, dan 12 RT. Yakni Kelurahan Karet Tengsin dan Kelurahan Petamburan. \"Tidak ada pengungsi di wilayah ini. Semua warga masih bertahan di rumah masing-masing. Karena ketinggian air yang masuk tidak terlalu tinggi,\" ujarnya. Di Jakarta Barat daerah yang terendam ada di dua kecamatan yang terdiri dari lima kelurahan, 14 RW dan 90 RT, dengan jumlah pengungsi hingga 630 jiwa. Kelurahan yang terendam diantaranya Kelurahan Rawabuaya, Kelurahan Cengkareng Timur, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kelurahan Kembangan Utara, dan Kelurahan Kedoya Utara. Banjir juga membawa korban jiwa. Akibat bencana itu membuat dua orang tewas di wilayah Jakarta Selatan. Korban tewas pertama bernama Cahaya Adi Putra, 11. Warga Jalan Kemajuan IV, RT 05/04, Petukangan Selatan, Pesanggrahan itu tewas sekitar Sabtu (22/2) pukul 17.00. ”Adi tewas tenggelam di kolam pemancingan ikan Perum Shangrilla Indah 2, RT 05/06, Pesanggrahan, diduga tenggelam,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin. Korban lainnya, Saripudin, 30 juga tewas kolam pemancingan ikan Perum Shangrilla Indah 2, Minggu (23/2) sekitar pukul 18.30. Warga Desa Mampang, RT 04/01, Pancoran Mas, Kota Depok itu tenggelam saat membawa delman di pinggiran kolam. Tiba-tiba kuda mengamuk dan korban tercebur ke dalam kolam. Diduga karena tidak bisa berenang, Sarifudin ditemukan sudah meninggal dunia. ”Kedua korban ditemukan warga setempat sudah tewas,” ujarnya juga. Sementara itu, banjir kiriman setinggi 3 meter yang sempat menenggelamkan warga bantaran Kali Ciliwung kemarin berangsur surut. Seperti di lingkungan RW 01, Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegera Jakarta Timur, ketinggian banjir 2,5 meter atau menyusut 0,5 meter. Kendati begitu, masih banyak warga yang mengungsi. Curah hujan tinggi di Kota Tangerang dan Kota Tangsel juga mengakibatkan banjir besar. Berdasarkan data, beberapa perumahan tidak luput dari genangan air yang mencapai ketinggian 1 meter. Informasi yang dihimpun, banjir melanda perumahan Perumahan Puri Kartika Lama dan Puri Kartika Baru di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Termasuk juga Komplek Kimia Farma dan sejumlah jalan di Komplek P dan K, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Meski hanya setinggi mata kaki, namun jelas genangan air ini mengganggu aktivitas warga di kawasan tersebut. Selain itu, warga Perumahan Pondok Arum, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, juga tak luput dari serangan air. Di kawasan tersebut ketinggian air mencapai 1 meter. Jalan M Toha yang melintasi kawasan itu juga tidak luput dari genangan air yang tingginya mencapai paha orang dewasa. Banjir juga terjadi di kawasan Perumahan Benua Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Bahkan, air mencapai ketinggian 1,5 meter. Banjir di kawasan ini juga terjadi karena luapan air dari Kali Sabi yang tidak mampu menampung debit air. (fin/wok/ibl/dni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: