Masjid Jami Al Hidayah Desa Jengkok Indramayu Shalat Idul Fitri dengan Dua Gelombang
Masjid Jami Al Hidayah Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu melaksanakan shalat Idul Firri dua gelombang.-Khoirul Anwarudin-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Masjid Jami Al Hidayah Blok Secang, Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu menggelar shalat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H dengan dua gelombang atau dua shift, Rabu, 10, April 2024.
Gelombang pertama giliran jemaah laki-laki dan yang kedua dilaksanakan oleh jemaah perempuan.
Ketua DKM Masjid Jami Al Hidayah, Ustadz Safawi mengatakan bahwa pembagian shalat Idul Fitri dengan dua gelombang berlangsung sejak pertama kali masjid tersebut dibangun. Yakni pada puluhan tahun lalu.
"Shalat Idul Fitri digelar dua gelombang ini sudah berlangsung lama. Bahkan sudah sejak pertama kali dibangun," ungkapnya.
BACA JUGA:Sholat Ied di Desa Wanayasa, Khotib: Saling Memaafkan Merupakan Tradisi Sejak Nabi
Ustadz Safawi menjelaskan bahwa alasan dibaginya pelaksanaan Salat Idul Fitri antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan merupakan kesepakatan dari warga setempat.
Saat itu, katanya alasan digelarnya Shalat Idul Fitri dua gelombang adalah untuk memaksimalkan pemasukan pada kas masjid.
"Kalau digelar dua gelombang, semua jamaah baik laki laki maupun perempuan bisa ikut. Sekaligus untuk memaksimalkan kas," jelasnya.
Selain itu, alasan utama pelaksanaan digelar dua gelombang adalah untuk untuk keamanan di rumah. Kondisi rumah yang kosong saat ditinggal melaksanakan Shalat Idul Fitri dikhawatirkan menjadi celah bagi tindakan kriminal.
BACA JUGA:Salat Ied di Desa Seda Kuningan, Pj Bupati Promosikan Wisata Kuningan
Kemudian, alasan lainnya adalah untuk mengakomodir jamaah perempuan yang ingin tetap melaksanakan Shalat Idul Fitri berjamaah, namun mempunyai anak bayi dan balita.
Dengan digelar dua gelombang, mereka bisa bergantian menjaga anak bayi dan balitanya dengan pasangan.
"Soalnya jika harus membawa anak saat melaksanakan Salat Idul Fitri berjamaah di masjid khawatirnya menganggu jamaah yang lain. Pasti aja ada yan nangis atau rewel," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustadz Safawi menjelaskan bahwa sebelumnya sempat ada usulan untuk menggelar Shalat Idul Fitri dengan satu gelombang saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: