BPS Ubah Cara Hitung Inflasi Karena Pola Konsumsi Masyarakat Berubah Setelah Pandemi

BPS Ubah Cara Hitung Inflasi Karena Pola Konsumsi Masyarakat Berubah Setelah Pandemi

Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto saat diwawancarai Radar Cirebon.-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

Adapun untuk level Kabupaten/Kota/Provinsi pengelompokan komoditas terdiri dari 11 kelompok dan dapat bervariasi jumlah subkelompoknya.

"Paket komoditas hasil SBH 2022 Kota Cirebon berjumlah 275 dari sebelumnya 274m ada perubahan bobot dan substitusi komoditas di dalamnya," ungkapnya.

BACA JUGA:Tekad Majukan Pembangunan Desa, Bupati Gandeng Pendamping Desa Kembangkan Potensi Desa

SBH 2022 juga menangkap informasi pengeluaran rumah tangga melalui transaksi pasar online.

Sehingga pada penghitungan IHK 2022 dilakukan pencacahan beberapa komoditas tertentu melalui pasar online (marketplace).

Pada IHK 2022, BPS kembali menyempurnakan penghitungan IHK dengan mengakomodasi bobot jenis pasar dalam penghitungan rata-rata harga di setiap komoditas.

"Seperti beras misalnya yang memiliki bobot tinggi, nilai bobotnya di SPH 2018 dengan 2022 berbeda, ini tentu akan berdampak pada bobot penghitungan inflasi," terangnya.

Beberapa pola konsumsi masyarakat yang berbuah di masa pandemi juga disebabkan karena perkembangan teknologi.

Sehingga beberapa pola konsumsi masyarakat kini muncul di penghitungan inflasi mulai dari pengitungan paket datam pembelian masker di kelompok kesehatan, dan pembelanjaan online.

Perubahan penghitungan inflasi ini dapat berubah jika kondisi shock ekonomi makro terjadi. "Perubahan penghitungan ini dilakukan agar data yang didapatkan lebih valid," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: