Asal-usul Nama Cigugur di Kuningan, Ternyata Ada Peran Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati

Asal-usul Nama Cigugur di Kuningan, Ternyata Ada Peran Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati

Balong Cigugur di Kabupaten Kuningan dikaitkan dengan legenda menghilangnya jasad Ki Gede Padara setelah mengucapkan syahadat di depan Syekh Syarif Hidayatullah. Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com

Nah, di usia yang sudah sangat tua, Ki Gede Padara menantikan kematian sewajarnya. Syahdan, ajal tak kunjung datang.

Pertapa tua itu ingin meninggalkan dunia yang fana namun ilmu dan kesaktiannya menghalangi harapan terakhirnya. 

BACA JUGA:Naik 300 Persen, Kunjungan Wisata ke Majalengka, Berikut Ini 5 Destinasi yang Jadi Favorit Warga

Semakin hari Ki Gede Padara semakin menderita. Harapan terakhirnya tidak segera dikabulkan oleh sang pencipta.

Hingga akhirnya, keresahan dan penderitaan Ki Gede Padara diketahui oleh penguasa Kajene (Kuningan saat ini) yaitu Aria Kamuning. 

Raden Aria Kamuning melaporkan kondisi Ki Gede Padara tersebut kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Tidak hanya memberi laporan, Syekh Syarief Hidayatullah juga diminta untuk memberikan solusi. Yakni, untuk mengakhir penderitaan Ki Gede Padara.

Permohonan Aria Kamuning dikabulkan oleh Syekh Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati. 

Penguasah Kesultanan Cirebon yang juga cucu Prabu Siliwangi ini menemui Ki Gede Padara di kediamannya. 

Di dalam pertemuan tersebut, Wiku yang sakti mandraguna itu menyampaikan keinginannya kepada Syekh Syarif Hidayatullah.

Yaitu, keinginan untuk meninggalkan dunia fana secara wajar seperti manusia biasa.

Sunan Gunung Jati mengamini harapan terakhir sang pertapa. Namun ada syaratnya. Yakni, Ki Gede Padara harus mengucapkan dua kalimat syahat.

Itu artinya, sang Wiku harus mengakui Allah sebagai tuhan dan Nabi Muhammad sebagai utusa-Nya.

Syarat itu pun disanggupi. Sebelum menuntun Ki Gede Padara mengucapkan dua kalimat syahadat, Sunan Gunung Jati bermaksud mengambil wudhu.

Namun di dusun itu tidak ada air. Syekh Syarif Hidayatullah kemudian memohon petunjuk kepada Allah lalu menancapkan tongkatnya ke tanah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: