Asal-usul Nama Cigugur di Kuningan, Ternyata Ada Peran Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati

Asal-usul Nama Cigugur di Kuningan, Ternyata Ada Peran Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati

Balong Cigugur di Kabupaten Kuningan dikaitkan dengan legenda menghilangnya jasad Ki Gede Padara setelah mengucapkan syahadat di depan Syekh Syarif Hidayatullah. Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com

Keajaiban pun terjadi. Air terpancar dari tanah bekas tongkat Syekh Syarief Hidayatullah. Mata air tersebut kemudian menjadi kolam alias balong.  

Dari air tersebut Syekh Syarif Hidayatullah mengambil wudhu kemudian menuntun Ki Gede Padara mengucapkan kalimat syahadat. 

Namun, keanehan berikutnya terjadi lagi. Baru saja satu kalimat syahadat yang diucapkan Ki Gede Padara, tiba-tiba langit mendung. Hujan pun turun disertai halilintar.

Lalu Ki Gede Padara mengucapkan kalimat syadat yang kedua, mendadak ilmu dan kesaktiannya luntur dan jasadnya hilang tanpa jejak.

Peristiwa itu kemudian dikenang oleh warga sebagai gugurnya sang Wiku yaitu Ki Gede Padara.

Balong atau kolam tempat Syekh Syarif Hidayatullah mengambil wudhu kemudian dikenal dengan Balong Cigugur. 

Seiring dengan berjalannya waktu, wilayah yang dulunya Dusun Padara kemudian dikenal dengan nama Cigugur sampai sekarang.

Kisah ini masih diyakini oleh masyarakat Cigugur dan sudah menjadi cerita turun temurun.

Hal itu diakui oleh General Manager SBU Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kuningan yang juga mengelola Balong Cigugur, Adam Firdaus.

"Banyak masyarakat yang menganggap Balong Cigugur ini keramat dan berkhasiat. Tak jarang warga yang datang ke sini untuk tujuan pengobatan penyakit lahir maupun batin," terang Adam. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: