Bek Timnas Korea Selatan Jadi Biang Keladi Kegagalan Bayern Munchen, Thomas Tuchel Meradang
Skuad Bayern Munchen saat menjamu Real Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions. Foto:-@FCBayern-X
"Ia terlalu rakus dua kali," ujar Thomas Tuchel dengan kesal saat konferensi pers, seperti dilansir dari Bavarian Football Works.
"Pada gol pertama, ia bergerak terlalu awal untuk menghalangi Vinicius, tapi kaget waktu menghadapi umpan Toni Kroos. Ia berspekulasi terlalu jauh, dan terlalu agresif," imbuh Tuchel.
Gol kedua yang dilesakan Real Madrid memang kesalahan Kim Min Jae. Pemain Timnas Korea Selatan itu melakukan pelanggaran yang tidak perlu.
BACA JUGA:Tegas Banget! Arab Saudi Keluarkan Fatwa untuk Jamaah Haji Nonprosedural: Ibadahnya Tidak Sah
Kim Min Jae melanggar penyerang Real Madrid, Rodrygo, di kotak penalti. Rodrygo sedang menggocek bola di kotak penalti.
Kim terlalu buru-buru mengambil keputusan untuk menjegal pergerakan Rodrygo padahal masih ada pemain Bayern Munchen lainnya di area pertahanan.
Tuchel sendiri mengecam aksi sang pemain. Menurutnya, tindakan Kim Min Jae terhadap Rodrygo terlalu berlebihan.
Di momen itu, ada dua pemain Real dikepung oleh lima pemain bertahan Bayern Munchen. "Kami menang jumlah. Enggak perlu bertahan seagresif itu terhadap Rodrygo," kata Tuchel.
"Waktu Eric (Dier) datang untuk membantunya, ia (Kim Min Jae) malah sudah menjatuhkan Rodrygo," tambahnya.
"Sayang sekali, dengan kualitas Real Madrid, sedikit kesalahan seperti itu langsung dihukum," omelnya. "Tapi ya sudah. Sudah terjadi. Kami harus move on," lanjut eks pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Di sisi lain, Thomas Tuchel sendiri tampaknya memang tidak terlalu ikhlas menurunkan Kim Min Jae. Dia memainkan bek asal Korea itu karena terpaksa.
Itu setelah Matthijs de Ligt yang mengalami cedera saat melawan Eintracht Frankfurt di ajang Bundesliga. Jika De Ligt tidak cedera, kecil kemungkinan Kim Min Jae masuk ke dalam skuad Bayern di Liga Chmpions.
Kiper Bayern Munchen, Manuel Neuer, tak sependapat dengan pelatihnya. Menurutnya kemarahan akibat gagal menang lawan Real Madrid tidak bisa hanya ditimpakan kepada satu orang.
"Kami membicarakan soal itu di kamar ganti. Ada kesalahan, dan itu adalah bagian dari sepak bola," katanya kepada TNT Sports.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: