Nabung dari Hasil Ojek Payung, Anak Cirebon yang Alami Depresi Berat adalah Sosok Pekerja Keras
Pj Walikota Cirebon dan rombongan berada di rumah A, Kelurahan, Pekiringan. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
Saat itu, bersama dengan pihak terkait, A dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu RSD Gunung Jati. Tujuannya, melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap A.
“Kami berharap A ini rutin ke psikiater, harus minum obat sesuai yang diresepkan oleh psikiater. Kami siap mendampingi A," ujar Siti Fatimah.
Sementara terkait kondisi psiko sosialnya, Siti Fatimah mengungkapkan bahwa seorang anak yang mengalami depresi harus mempunyai lingkungan yang aman dan nyaman.
Baik di rumah, lingkungan, dan di sekolah, semuanya harus mendukung demi kesembuhan sang anak.
“Kami sudah mendatangi RT/RW dan kader serta dari Dinas Pendidikan (Disdik) juga. Alhamdulillah semuanya mendukung. Tapi yang pasti, kepentingan terbaik bagi anak adalah tidak dijauhkan dari keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Cirebon Santi Rahayu mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendatangi A dan keluarganya.
Pihaknya juga memberikan bantuan berupa buffer stock, yakni keperluan sehari-hari, keperluan nutrisi, hingga sembako kepada A dan keluarganya.
“Kami juga telah melakukan pendampingan psiko sosial kepada A dan pendampingan untuk ke rumah sakit. Kami berharap A lekas pulih dan bisa bersekolah lagi seperti biasa," harapnya.
Menarik Atensi Presiden Jokowi
Sementara itu, Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi bersama Staf Kementerian Sekretariat Negara RI (Staf Khusus Kepresidenan) dan Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto mendatangi kediaman A, Senin (13/5/2024).
Dalam kunjungannya itu, Pj Walikota Cirebon bersama rombongan menyerahkan bantuan dari Presiden Joko Widodo kepada A.
Staf Kementerian Sekretariat Negara RI (Staf Khusus Kepresidenan) Puput Hariadi mengataka, bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi berupaya biaya pendidikan dan peralatan sekolah.
“Semoga bantuan dari Bapak Presiden RI ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Puput berharap, dengan adanya bantuan tersebut, A dapat bersekolah kembali dan agar penggunaan bantuan biaya pendidikan dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan.
“Karena bantuan ini untuk pendidikan, jadi penggunaannya harus dipantau orang tua dan Dinas Pendidikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: