Nabung dari Hasil Ojek Payung, Anak Cirebon yang Alami Depresi Berat adalah Sosok Pekerja Keras

Nabung dari Hasil Ojek Payung, Anak Cirebon yang Alami Depresi Berat adalah Sosok Pekerja Keras

Pj Walikota Cirebon dan rombongan berada di rumah A, Kelurahan, Pekiringan. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com

Nabung dari Hasil Ojek Payung, Anak Cirebon yang Alami Depresi Berat adalah Sosok Pekerja Keras

RADARCIREBON.COM - Kisah A, anak kelas 6 SD asal Kota Cirebon yang alami depresi berat viral sampai jadi sorotan nasional.

Presiden Joko Widodo pun mengutus anak buahnya untuk terjun langsung memberikan bantuan. 

A dilaporkan mengalami depresi berat diduga lantaran HP miliknya dijual oleh sang Ibu, Siti Anita, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Banyak pihak yang menganggap sepele hal ini. Tidak sedikit yang merasa bahwa perubahan sikap bocah asal Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi ini terlalu berlebihan.

BACA JUGA:Agar Ibadah Hajinya Aman dan Nyaman, Berikut 14 Tips dari PPIH yang Bisa Dipahami dan Dipatuhi Jamaah

Padahal, jika ditilik lebih dekat, A dan keluarganya telah melalui perjuangan yang begitu berat. 

A diketahui membeli HP tersebut dari hasil keringatnya sendiri. Ia memang kerap mencari uang dengan menjadi ojek payung hingga mengumpulkan kenclengan. 

Selain HP, A juga membeli sepeda sendiri dari hasil menabung. Namun, pada saat orang tuanya tidak punya uang, barang-barang yang A beli itu, dijual. 

Diduga, hal itu lah yang memicu kesehatan mentalnya menjadi terganggu. A mengalami drop secara mental hingga kerap mengamuk.

BACA JUGA:Jokowi Serahkan Bantuan ke Anak Depresi Berat, Pj Wali Kota Cirebon: Semoga Bermanfaat

Siti Anita juga mengakui, dia menjual HP anaknya itu untuk keperluan sehari-hari. Kendati begitu, sebelum menjual HP milik anaknya, Ia sudah meminta izin terlebih dulu. 

“A mamah pinjem ya, nanti kalau mamah punya uang nanti dibalikin lagi. Dia boleh," kata Anita kepada wartawan di rumahnya pada Senin, 13 Mei 2024.

Ketua RT 04 pada RW 07 Kelurahan Pekiringan, Ajat Supriyadi mengungkapkan bahwa sudah dua kali orang tua menjual HP (handphone) milik A karena kebutuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: