Kontraktor Ingkar Janji, Proyek HCU RSUD Gunung Jati Diulang

Kontraktor Ingkar Janji, Proyek  HCU RSUD Gunung Jati Diulang

KESAMBI- Pembangunan gedung High Care Unit (HCU) di RSUD Gunung Jati masih memakan waktu lama. Proyek senilai Rp1,045 miliar itu harus kembali dilelang ulang, lantaran kontraktor pertama, CV Maharani, ingkar janji atau wanprestasi. Pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pembangunan gedung HCU, dr Said Fahmi mengatakan dalam kontrak awal yang dikerjakan CV Maharani, pembangunan seharusnya selesai pada tanggal 20 Desember. Namun hingga waktu yang sudah ditentukan, pembangunan gedung HCU masih belum selesai. Setelah ada perpanjangan masa pengerjaan pembangunan selama 50 hari atau hingga 8 Februari 2014, pembangunan gedung tersebut pun tak kunjung selesai. Akhirnya dilakukan putus kontrak. Mengingat kontraktor sudah ingkar janji. Pembayaran pada kontraktor pun tidak dilakukan secara penuh, hanya 75 persen. \"Sisa anggaran yang ada sekitar Rp268 juta. Dan pada Januari lalu ternyata sudah dianggarkan untuk penyelesaian sekitar Rp374 juta,\" ujarnya saat ditemui di RSUD Gunung Jati, kemarin. Pembangunan lanjutan sendiri, kata dia, akan dilakukan setelah lelang dilaksanakan oleh ULP. Mengingat, nilai penyelesaian pembangunan masih berada di atas Rp200 juta, sehingga sesuai dengan aturan, harus melalui proses lelang. \"Ya kita tunggu lelang baru setelah itu dilanjutkan pembangunan. Sekarang kami menunggu, kapan lelang dilakukan,\" ujarnya. Dijelaskan Said, pembangunan HCU sebenarnya sudah memasuki tahap finishing, seperti pengecatan, keramik dan juga pemasangan genteng. Sehingga kemungkinan tidak akan membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama. \"Saat ini kami menunggu proses lelang,\" tuturnya lagi. Sementara Ketua DPRD Kota Cirebon HP Yuliarso BAE menyayangkan kondisi High Care Unit RSUD Gunung Jati yang hingga saat ini belum rampung. Pasalnya awal Desember lalu, dirinya juga sempat melakukan sidak dan meminta kontraktor agar bisa menyelesaikan tepat waktu, yakni akhir tahun. Dan kala itu, pihak kontraktor menyanggupi pengerjaan HCU itu. \"Waktu itu pengerjaan baru 30 persen, tapi katanya kontraktor siap menyelesaikan tepat waktu, tapi ternyata malah akhirnya seperti ini,\" ujarnya. Padahal, kata dia, keberadaan HCU tersebut termasuk yang ditunggu oleh masyarakat, agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Gunung Jati lebih baik. Mengingat saat ini saja, jumlah ICU sangat terbatas. \"Sehingga gedung HCU ini memang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarkat. Jelas saya prihatin karena akhirnya pengerjaannya memakan waktu lama, dan hingga saat ini belum bisa dirasakan manfaatnya,\" tukasnya. Dia pun berharap proses lelang lanjutan pembangunan HCU ini bisa berjalan dengan cepat dan tidak kembali mengalami masalah. Sehingga pembangunan bisa cepat berjalan dan keberadaan HCU bisa dirasakan oleh masyarakat. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: