Potensi PAD Belum Terdongkrak Maksimal

Potensi PAD Belum Terdongkrak Maksimal

Anggota fraksi PDIP Yoga Setiawan saat menyampaikan pandangan umum fraksi terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023.-Samsul Huda-radarcirebon.com

SUMBER, RADARCIREBON.COM - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon menilai, pemerintah daerah belum 100 persen mendongkrak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor. Padahal, kenaikan PAD menjadi barometer kemajuan suatu daerah.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE, pihaknya mengapresiasi atas pencapaian target terrealisasinya anggaran 2023 di angka 97,05 persen atau senilai Rp. 4.139.207.910.770 dari pelaksanaan pendapatan daerah di anggarkan senilai Rp. 4.017.267.994.687.

"Harapan kami ke depan realisasi serapan anggaran bisa lebih maksimal dan sempurna. Karena kami melihat, dalam nota pertanggungjawaban anggaran 2023 pencapaian target pendapatan daerah sudah sangat maksimal, bahkan indeks pencapain melebihi dari target yang direncanakan, karena PAD terealisasi 100,75 persen," kata Yoga.

Menurutnya, kenaikan PAD menjadi barometerkemajuan suatu daerah. Sayangnya, potensi PAD di Kabupaten Cirebon belum terdongkrak secara maksimal. Oleh sebab itu, ada beberapa masukan dan otokritik terkait faktor yang menjadi kendala kenapa PAD di APBD dalam setiap tahunnya.

BACA JUGA:Idul Adha 1445 H: Epson Indonesia Membawa Semangat Berbagi dalam Perayaan Idul Adha melalui Kegiatan CSR

"Salah satunya kami menekankan kepada Dinas PUTR, yang menjadi liding sektor peningkatan PAD pada
sektor PBG, agar lebih mengefektikan proses perizinan yang tetap mengkedepakan akuntabiltas, serta prosedur standar perizinan yang mudah, bukan dengan membuat aturan sendiri," terang Yoga.

Yang prinsipnya, lanjut Yoga, tidak mempersulit dan mempermudah proses perizinan PBG, ringkas efektif dan mudah. Tapi, ketika Dinas PUTR mempersulit izin, membuat aturan sendiri serta bertele-tele dalam pelayanan perizinan, akan berimbas larinya para investor yang ingin berkontribusi di Kabupaten Cirebon dan berdampak tidak meningkatnya PAD.

"Birokrasi yang bertele – tele, ribet dan tidak efektif, berpengaruh besar terhadap serapan anggaran. Faktanya pada akhir tahun, kegiatan yang menumpuk dan terjadi angka silpa yang signifikan," kata Yoga.

Sebagai contoh, alur admnistrasi dari SPM ke SP2D saja rentan waktu serta alurnya tidak efektif dan terkesan menghambat. "Usul kami untuk Pj Bupati kedepan bisa memangkas serta memusnakan, arus administrasi yang ribet dan bertele – tele terkhusus di Dinas PUTR," ungkapnya.

BACA JUGA:Suhendrik Tebar Hewan Kurban Se-Kota Cirebon

Yoga juga mengungkapkan, dalam nota keuangan APBD 2023 belanja jalan, irigasi, jaringan dan belanja gedung dan bangunan kami telaah serapanya belum maksimal terealisasi, yang seharusnya terkait program infrastruktur jalan menjadi prioritas.

Sementara fakta dilapangan masih banyak masyarakat mengeluh tentang infrastruktur jalan yang rusak parah, serta bangunan banguan sekolah baik SD dan SMP yang tidak layak untuk pelaksanaan belajar mengajar.

"Karena itu, fraksi PDIP menghimbau kepada dinas terkait, khususnya Dinas PUTR, kedepan dapat berkomunikasi dan berinovasi.  Berperan aktif mengusulkan secara prioritas peningkatan anggaran pembangunan jalan irigasi dan jaringan baik ke pemerintah provinsi dan pusat, mengingat potensi perbaikan jalan serta irigasi tidak akan cukup jika hanya di cover oleh APBD saja," tandasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: