Bayi Kembar asal Ciawigajah alami Perut Dempet, Tidak Terdeteksi Sewaktu USG
Ilustrasi: Bayi kembar siam dari pasutri Yayat dan Saomah, yang lahir di RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan dan telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung, membutuhkan uluran bantuan untuk operasi pemisahan. -Dok-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bayi kembar yang mengalami perut dempet asal Desa Ciawigajah, tidak terdeteksi saat dilakukan ultrasonografi (USG).
Menurut pihak keluarga, saat menginjak usia kehamilan, diketahui bayi yang dikandung merupakan kembar.
Namun pihak keluarga, tidak menyangka jika bayi kembar tersebut, bakal terlahir dengan kondisi perut dempet.
Bayi kembar dengan kondisi perut dempet itu, dialami pasangan suami istri (pasutri), Yayat dan Saomah.
Merupakan pasangan suami istri warga RT 01/06 Blok Pon, Desa Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Seharusnya, pasutri tersebut tengah berbahagia, menyambut kelahiran anak mereka yang kembar.
Namun mereka sedang dilanda kesulitan. Pasalnya, bayi kembar siam yang dilahirkannya memerlukan biaya tidak sedikit untuk biaya perawatannya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sejak tanggal 4 Mei 2024 lalu, bayi kembar itu dirujuk ke RSHS Bandung oleh RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan.
Bayi kembar siam dengan kondisi perut dempet lahir di RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan belum lama ini.
Namun karena keterbatasan alat, bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan tersebut kini telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani operasi pemisahan.
Yayat sehari-hari bekerja sebagai pengojek di desanya, sedangkan istrinya membuka warung kecil-kecilan di rumahnya.
Bayi kembar anak pasutri itu adalah anak keduanya, sedangkan anak pertamanya sudah berusia 3 tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: