Petani Indramayu Sambut Raperda Pertanian Organik

Petani Indramayu Sambut Raperda Pertanian Organik

Poktan Sri Makmur 3 Desa Krasak Kecamatan Jatibarang menyambut baik Raperda Penyelenggaraan Pertanian Organik yang saat ini sedang dibahas DPRD Provinsi Jawa Barat. -Anang Syahroni-Radar Indramayu

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Petani di INDRAMAYU, menyambut baik Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Pertanian Organik.

Adanya Rancangan Raperda Pertanian Organik, salah satu disambut oleh Kelompok Tani (Poktan) Sri Makmur 3 Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Adapun Rancangan Raperda Pertanian Organik, saat ini sedang dibahas oleh DPRD Provinsi Jawa Barat.

Hal tersebut disampaikan Ketua Poktan Sri Makmur 3, Ayi Sumarna SP kepada Radar Indramayu, kemarin. 

BACA JUGA:Rebut Hadiah Jutaan Rupiah di Piala Bupati Lomba Senam Kreasi Yamaha Gear 125 di Cirebon

BACA JUGA:XSR 155 Riders Union X BBQ Ride 2024, Satukan Bikers Pecinta Custom XSR 155

Menurutnya, Raperda tentang Penyelenggaraan Pertanian Organik menjadi hal yang luar biasa dan sebagai pertanda baik bagi pertanian organik di Jawa Barat. 

Dengan raperda itu, lanjut Ayi, para petani dapat melakukan kegiatan bertaninya dengan jaminan produk-produk organiknya dapat lebih luas terserap. 

Selain itu, dapat menarik petani untuk beralih ke pertanian organik yang ramah lingkungan, serta menciptakan produk pertanian yang sehat untuk dikonsumsi.

“Pansus DPRD Provinsi Jabar juga sudah berkunjung ke sekretariat kami melihat produk beras organik,” ujar Ayi Sumarna.

BACA JUGA:Raih Keberkahan Lewat Berkurban, Hari Raya Idul Adha 1445 H PLN UIP JBT Sumbangkan 52 Hewan Kurban

BACA JUGA:Serikat Pekerja di Kabupaten Cirebon Tolak Tapera, Pj Bupati: Insya Allah Aspirasinya Kita Sampaikan

Dia berharap, dengan raperda ini, banyak petani-petani konvensional yang beralih ke pertanian organik.

Menurutnya, produk organik lebih mudah diserap pasar karena saat ini semakin banyak masyarakat yang mulai membeli beras sehat yaitu beras organik, dan penggunaan pupuk kimia bisa berkurang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: