Bekali Siswa Jiwa Entrepreneurship

Bekali Siswa Jiwa Entrepreneurship

SUKRA – Satu bulan berjalan, program pemagangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sukra resmi berakhir. Selesainya program bantuan pemagangan dari Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI itu, seiring dengan tuntasnya peserta mengikuti waktu 100 jam pemagangan. Acara penutupan ditandai dengan penyerahan sertifikat dari perwakilan dunia usaha dan dunia industri, Nurcholis Arfiansyah kepada tim pengelolaan program bantuan pemagangan MAN Sukra untuk kemudian diserahkan kepada 30 siswa peserta magang, di lapangan olahraga Manesa kampus setempat, Senin (3/3). Ketua tim pengelolaan program bantuan pemagangan MAN Sukra, Drs Kardiyah MA didampingi sekretaris Ahmad Habibie AR SAg menjelaskan, para peserta sebelumnya mengikuti pemagangan di bidang keahlian jasa laundry yang bekerja sama dengan Patrol Jaya Asih Laundry Group, serta fotografi dan videografi bermitra dengan Studio 23 Patrol. Tujuan program pemagangan itu adalah meningkatkan kompetensi vokasional dan keterampilan siswa. Memberikan pengalaman kewirausahaan dan meningkatkan wawasan entrepreneurship sehingga menjadi bekal hidup di masa yang akan datang. “Memang alokasi waktu yang ditempuh cukup singkat, hanya 100 jam. Tapi mudah-mudahan peserta mendapat manfaat dan memiliki keterampilan dasar untuk menjadi seorang wirausahawan di kemudian hari. Tidak lagi bergantung kepada orang lain tetapi dapat menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Kardiyah. Kardiyah yang juga kepala perpustakaan MAN Sukra ini menjelaskan, sejatinya jumlah siswa yang terpilih untuk mengikuti program pemagangan perdana ini hanya 25 orang. Namun karena besarnya minat siswa saat proses seleksi, jumlahnya dikembangkan menjadi 30 peserta. Hal senada disampaikan kepala MAN Sukra Drs H Amir Fuad Khozin MSi, didampingi wakasek kesiswaan Kastawi SPd. Melalui program yang baru pertama kali diadakan itu, siswa diharapkan memiliki jiwa wirausaha atau entrepreneurship. Sehingga di masa mendatang akan lahir para pengusaha yang tangguh dan mampu memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa. Apalagi sumber daya manusia Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara tetangga termasuk jumlah para pengusahanya. “Bandingkan dengan Singapura yang jumlah pengusahanya sudah mencapai 18 persen dari jumlah penduduk yang ada, di Indonesia baru 1 persen. Maka tak heran Singapura jauh lebih maju,” ungkap Kastawi. Menurutnya, untuk menjadi pengusaha yang andal tidak mudah. Dibutuhkan pengetahuan, minat, bakat serta keinginan yang kuat untuk terus belajar. Salah satunya melalui program pemagangan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. “Karena besarnya manfaat dari program ini, MAN Sukra berharap agar dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Kepada mitra kerja dari dunia usaha dan industri, kami sampaikan terima kasih atas kerja samanya,” pungkas dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: