Kehadiran Peneliti Macan Tutul ke Gunungmanik Kuningan Membuat Warga Tambah Cemas, Ini Penyebabnya
Macan Tutul turun ke perkampungan Desa Gunungmanik, Kuningan.-UNIKU for BKSDA Jawa Barat Resort Cirebon-
Dijelaskan Juhari, kedatangan peneliti yang mengaku utusan dari BKSDA Kuningan itu, dirasa kurang tepat dengan alasan yang mereka kemukakan.
Karena menurut Juhari, saat ini warga Desa Gunungmanik tengah dilanda kecemasan. Warga menghendaki adanya evakuasi macan tutul secepatnya, bukan sosialisasi lagi.
BACA JUGA:Perlintasan Sebidang Bertambah, Menjadi Beban Pemkab Cirebon
Juhari mengungkapkan, para peneliti mendapat tugas kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi mengenai macan tutul.
Namun, asa tersebut, jelas juhari, bertolak belakang dengan harapan warga yang menyebut saat ini bukanlah untuk sosialisasi ataupun penelitian, melainkan waktunya evakuasi.
Terlebih, keseharian masyarakat saat ini, ungkap Juhari, kondisinya semakin mencemaskan dengan adanya aktivitas macan tutul yang berkeliaran di dekat pemukiman.
"Hanya sedikit warga yang berani keluar rumah. Padahal, kondisinya sekarang sedang panen, perlu ke sawah dan mulai sekolah," jelas Juhari.
Pemaparan yang diberikan oleh para peneliti tersebut, sambung Juhari, seolah tidak memperhatikan kondisi warga yang dirasakan saat ini.
Warga saat ini, sedang dilanda kecemasan dengan adanya macan tutul yang diketahui sering masuk ke pemukiman.
"Peneliti malah bilang, tidak apa-apa macan tutul tidak apa-apa, kan saya tambah bingung," ungkap Juhari.
Dengan adanya pemahaman seperti itu, Juhari dan warga malah tambah bingung di tengah kecemasan yang mereka landa sekarang ini.
Bahkan para peneliti tersebut, sebut Juhari, memberikan pemahaman tentang tabiat macan tutul yang tidak pernah menyerang manusia.
"Sampai katanya bilang tidak ada sejarahnya manusia tiba-tiba diterkam macan, kami warga sini tersinggung itu. Karena kenyataan di lapangan itu berbeda, saya katakan saking tersinggung, coba jawab, mahal nyawa manusia atau nyawa hewan," tegasnya.
Saking kesalnya, Juhari sempat menanyakan, siapa yang akan bertanggung jawab bilamana ada korban kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: