Hujan Masih Lebat, Waspadai Petir
MAJALENGKA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Jatiwangi mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Majalengka untuk mewaspadai peralihan pancaroba dalam beberapa pekan ke depan. Kepala BMKG Mas Pudjiono memprediksi dari peralihan musim tersebut biasanya kondisi kecepatan angin variabel atau dari 30 sampai dengan 40 knot. Dijelaskan, dari alat pendeteksi kecepatan angin, Selasa (4/3) pukul 12.00 WIB, angin dari arah barat menuju utara terletak pada geografis Majalengka berada pada 5-25 kilometer per jam. Kelembaban cuaca berada pada 59-98 persen dan suhu udara pada titik 23 sampai dengan 32 derajat celcius. “Masa peralihan musim ini beberapa kondisi cuaca kerasanya sporadis. Intensitas hujan juga masih cukup lebat dibarengi dengan munculnya panas. Perlu juga diwaspadai munculnya petir,” kata Pudjiono ditemui di kantornya, Jl Letda A Arzain No 28 Jatiwangi. Dikatakan, curah hujan juga diperkirakan hingga akhir April mendatang masih turun. Biasanya pada tanggal 23 Maret itu kondisi angin berada di belahan bumi utara ekuator khususnya di wilayah garis khatulistiwa. Karena di wilayah belokan bumi selatan arah angin berbelok ke tenggara dan berujung di timur laut. Diperkirakan sore sampai malam hari hujan sedang diprediksi kerap turun di awal mendekati peralihan musim ini. Posisi matahari juga mendekati ekuator ke arah utara. Namun saat ini masih berada masih di selatan. Frekuensi dan intensitas hujan mulai terjadi penurunan tidak mencapai ekstrem ketika pada puncak musim penghujan pada Januari-Februari lalu. “Biasanya dari garis khatulistiwa seperti di wilayah Pontianak memang kerap merasakan dampak angin kencang atau peralihan musim pancaroba ini. Tetapi umumnya juga dirasakan di wilayah Pulau Jawa namun tidak semuanya karena tergantung dari topografi,” ungkapnya. Pudjiono menambahkan, tahun ini peralihan musim tepatnya intensitas hujan memang sedikit berbeda dari tahun yang lalu. Pasalnya, awal Mei mendatang pihaknya sudah memprediksi mulai masuk musim kemarau. Akan tetapi dari pantauan pada database tahun sebelumnya curah hujan yang terdistribusi itu bisa sampai bulan Juni dan menyebabkan musim kemarau cukup pendek. “Tetapi untuk tahun ini musim kemarau diprediksi sudah kembali normal. Kami tetap mengimbau bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah rawan bencana untuk selalu waspada di peralihan musim ini seperti kondisi petir, banjir yang mungkin saja bisa terjadi serta angin puting beliung,” imbaunya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: