Demi Kepentingan Penelitian, Inilah yang Terjadi pada Otak Albert Einstein Pasca Meninggal Dunia

Demi Kepentingan Penelitian, Inilah yang Terjadi pada Otak Albert Einstein Pasca Meninggal Dunia

Albert Einstein-Foto : id.pinterest.com-radarcirebon.com

Di tengah-tengah kesibukan Thomas Harvey sebagai seorang pengawas medis di laboratorium pengujian biologi di Wichita pastinya dia selalu meluangkan waktunya untuk meneliti otak Albert Einstein tersebut.

Pada tahun 1985, Thomas Harvey bersama dengan rekan peneliti di California menerbitkan sebuah studi pertama tentang otak Albert Einstein. Mereka meyakini, otak Albert Einstein itu memiliki proporsi neuron gila yang tidak normal.

Setelah studi ini muncul kemudian muncul kembali lima studi lainnya yang melaporkan ada perbedaaan tanbahan pada sel dan struktur tertentu di bagian otak kepala alber einstein .

Para peneliti sepakat mengungkapkan bahwa mempelajari otak Einstein dapat membantu mengungkap dasar neurologi kecerdasan.

BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Cerita Arta Takut dengan Teman-teman Eky di Rumah Sakit

Penelitian ini mendapatkan kritik yang tajam dari para toko ilmuwan lainnya, yang menyatakan bahwa kecerdasan tidak ada hubunganya dengan anatomi otak.

Para peneliti juga berpendapat bahwa setelah otak tersimpan selama 30 tahun lamanya, otak sudah dalam keadaan tidak ideal lagi untuk dijadikan sebagai obyek penelitian.

Namun ada beberapa ilmuwan lain juga berpendapat bahwa potongan otak tersebut bisa membantu untuk mengidentifikasi bagian otak yang berkaitan dengan kecedasan.

Pada tahun 1996, Thomas Harvey bekerja sama dengan seorang tokoh ilmuwan dari Alabama yang bernama Britt Anderson, untuk menghitung neuron pada bagian korteks prefrontal otak Albert Einstein.

Namun mereka tidak menemukan sesuatu hal yang signifikan yang terkait dengan kecerdasan Albert Einstein.

Pada tahun 1999, Thomas Harvey menerbitkan sebuah jurnal yang juga menyertakan foto yang sangat langka yaitu foto otak Albert Einstein yang belum dibedah, pada foto otak Albert Einstein itu menunjukan pola lipatan abnormal di lobus parietal, yang terkait dengan kecerdasan matematika.

BACA JUGA:Beredar Kabar Jabatan Iptu Rudiana Dicopot? Cek Fakta

Jurnal ini juga memuat sebuah laporan bahwa lobus pariental Albert Einstein 15 persen lebih lebar dan lebih simetris jika dibandingkan dengan otak kontrol albert einstein.

Lagi-lagi penelitian ini juga mendapatkan kritik yang sangat pedas daripada pujian.

Sebelum meninggal Thomas Harvey memberikan sisa-sisa otak Albert Einstein yang masih dia simpan ke Museum Nasional Kesehatan dan Kedokteran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: