Kasus Vina Cirebon: Cerita Arta Takut dengan Teman-teman Eky di Rumah Sakit

Kasus Vina Cirebon: Cerita Arta Takut dengan Teman-teman Eky di Rumah Sakit

Arta Anoraga Japang didampingi pengacaranya. Foto:-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com

“Saya coba buat mastiin bener apa engga kan penasaran juga. Saya ke rumah sakit Gunung Jati,” tuturnya.

Sesampainya di Rumah Sakit Gunung Jati, Arta tertegun di dekat tempat parkir karena melihat kelompok bermotor yang dia ketahui sebagai teman-teman Eky.

BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Anak Lelaki yang Bersama Eky Jemput Vina Ternyata Arta, Bonceng Tiga ke Dawuan

Menurut Arta, dia mendengar kata-kata yang membuat nyalinya ciut dari anggota kelompok bermotor tersebut. 

Setelah itu dia mengurungkan niat untuk melihat kondisi jenazah Eky dan Vina di rumah sakit.

“Sampai depan parkiran di situ ada gerombolan anak-anak gengnya itu, bahasanya engga enak di hati saya,” kata Arta.

Arta mengaku mendengar kata-kata yang bermuatan dendam. Seolah-olah anggota kelompok bermotor itu berniat balas dendam atas kematian Eky.

“Bahasanya tuh gini, ‘ini Almarhum nih sama siapa tadi malemnya, kalau misalkan ia ketemu dan tahu, saya matiin lagi’,” tutur Arta.

“Intinya kayak anak-anak gengnya engga terimalah gitu. Abis itu saya takut, belum sampai lihat almarhum (Vina dan Eky). Jadi saya takut, langsung pulang,” kenangnya.

Sebelumnya, Arta mengatakan, bahwa dirinya ikut menemani Eky saat menjemput Vina di rumah Widia pada Sabtu 27 Agustus 2016 sekitar pukul 19.00 WIB.

Sebelum sampai ke rumah Widia, Eky dan Arta mampir ke sebuah tempat di Jalan Arya Kiban untuk membeli obat terlarang jeniz Zenit. Arta mengaku diberi dua butir Zenit oleh Eky. 

Kemudian setelah sampai di rumah Widia, mereka mengajak Vina ke Dawuan, Tengatani, berboncengan tiga menggunakan sepeda motor milik Eky.

“Saya di depan, Eky nyetir terus Vina di belakang,” kata Arta. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: