Mahasiswa PWK UGJ Paparkan Temuan di BPBD
Mahasiswa Program Studi PWK Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati yang menyampaikan pemaparan di BPBD Kota Cirebon. -Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Hasil temuan lapangan menjadi referensi bagi mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang menyampaikan pemaparan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon. Pemaparan dilakukan pada Rabu (28/8) di aula BPBD.
Ketua Prodi PWK, Dr Aria Mariany ST MT menjelaskan bahwa hari ini mahasiswa prodi PWK menyampaikan hasil kuliah di lapangan, terutama terkait mata kuliah adaptasi perubahan iklim berbasis komunitas.
Dalam mata kuliah tersebut, ada teori perubahan iklim dan kebencanaan.
Karena berbasis komunitas, mahasiswa mencoba menangkap aspirasi masyarakat dengan fokus pada bencana terkait perubahan iklim, termasuk permasalahan dan potensi yang ada.
“Mereka merekomendasikan berbagai solusi,” ujarnya.
Aria menjelaskan bahwa awalnya mereka mengunjungi BPBD untuk meminta arahan, kemudian diarahkan ke Kelurahan Pekiringan untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD).
BACA JUGA:Pratama Arhan Kebanjiran Dukungan Usai Timnas U-20 Kalahkan Argentina, Ada Apa?
Mahasiswa kemudian melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mengidentifikasi titik-titik sedimentasi dan permasalahan terkait.
“Mereka berdiskusi dengan masyarakat, membuat analisis, dan hari ini kami sampaikan hasilnya kepada BPBD,” tambahnya.
Menurut Aria, lulusan dari prodi PWK nantinya akan menjadi manajer perencana.
Mahasiswa melakukan kuliah lapangan selama sekitar 2-3 bulan dengan 4-5 kali pertemuan, melibatkan 4 mahasiswa.
Kepala BPBD, Andi Wibowo, mengatakan bahwa sebelumnya UGJ melalui prodi PWK telah memaparkan maksud dan tujuan mahasiswa terkait adaptasi perubahan iklim.
BACA JUGA:PKM di Mundu Pesisir, Dosen IPB Cirebon Beri Pelatihan Pengolahan Produk Mangrove
Selama sebulan, mahasiswa melakukan penelitian berbasis komunitas di salah satu kelurahan di Pekiringan.
“Ini bagian dari upaya kami dalam mitigasi bencana dan edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Andi berharap mahasiswa dapat menjadi agen informasi kepada masyarakat terkait perubahan iklim.
Dia berharap masyarakat bisa lebih hemat dan tidak konsumtif, terutama dalam penggunaan BBM.
“Saya yakin masyarakat akan lebih teredukasi mengenai adaptasi perubahan iklim,” pungkasnya. (abd/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: