Danantara Bakal Beli Tanah di Arab Saudi untuk Bangun Kampung Haji, Jaraknya Tak Jauh dari Mekkah
CEO Danantara, Rosan Roeslani sampaikan soal progres wacana pembangunan kampung haji di Arab Saudi. -setkab.go.id-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Wacana pemerintah untuk membangun kampung haji di Arab Saudi nampaknya tidaklah main-main.
Melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), pemerintah Indonesia berencana untuk membeli lahan di Makkah, Arab Saudi untuk membangun kampung haji.
"Nanti ini adalah, karena ini bisa bersifat komersial juga, nanti ini bisa kita lihat kombinasinya, tetapi kita Danantara yang akan memimpin ini," kata CEO Danantara Rosan Roeslani, di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025.
Rosan menyebutkan, Pemerintah Arab Saudi mengawarkan lahan yang terdiri dari delapan plot, dengan kontur dan kondisi yang bervariasi, termasuk kawasan datar dan perbukitan. Ia menyebut beberapa di antaranya masih dihuni oleh penduduk.
BACA JUGA:Perintah Presiden Prabowo: Pelaku Beras Oplosan Ditindak Tegas, Rakyat Jangan Dirugikan
BACA JUGA:Tembus Rp72,5 Triliun, Jawa Barat Tetap Jadi Tujuan Investasi Terbesar Nasional
BACA JUGA:Pamaci Prihatin Atas Kondisi Pendidikan Kota Cirebon, Diduga Sekolah Jadi Ladang Bisnis
"Ada beberapa inisiatif yang kita lakukan, termasuk yang saya laporkan adalah proses untuk pembelian tanah di Makkah.”
“Karena itu adalah proses yang sudah dimulai oleh Royal Commission of Makkah. Beberapa plot sudah ditawarkan, baik yang sangat dekat dengan Makkah. Ada yang nempel di 8 plot, ada yang jaraknya dari 1 km, ada yang 2 km," kata Menteri Investasi dan Hilirisasi ini.
Rosan menerangkan tanah yang ditawarkan ini bervariatif, mulai dari lahan datar, berbukit, bahkan ada penduduknya.
Bahkan, Pemerintah Arab Saudi akan melakukan relokasi penduduk yang masih menempati tanah tersebut, jika Pemerintah Indonesia ingin membeli tanah tersebut.
Kendati demikian, pemerintah Indonesia tidak akan ikut campur terkait hal itu.
BACA JUGA:Pelaku Pelemparan KA Brawijaya Berhasil Diamankan oleh PT KAI Daop 3 Cirebon
BACA JUGA:Kaukus Muda Ingatkan Pansel Seleksi Calon Anggota KI Kota Cirebon Tidak Cawe-cawe
BACA JUGA:Rp200.000 Saldo DANA Kaget Pagi Ini Bisa Kamu Klaim Tanpa Diundi, Cek Nomor Handphonemu Disini
"Untuk penduduknya ini, itu akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi. Jadi, harga yang kami tawarkan itu nanti sudah menyangkut harga untuk keadaan bersih lah istilahnya," terang Rosan.
Saat ditanya soal skema harga, Rosan menyebut belum bisa memberikan angka pasti karena bergantung pada lokasi dan luas area.
"(Harga tanah) Kisarannya itu juga berbeda-beda. Ini kan luasnya ada yang dari 25 hektare sampai di atas 80 hektare juga ada. Tapi kita lihat ya.”
“Tentunya kalau makin besar mungkin jaraknya tidak sedekat yang misalnya hanya 16 hektare gitu ya. Jadi kalau ada yang mengatakan oh mana ada tanah sebesar itu di Masjidil Haram," jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


