Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat, Berkat Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku

Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat, Berkat Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian melalui Program Klasterku Hidupku.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Pemerintah terus mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian sehingga menjadi pondasi bagi pembangunan negara. 

Selaras dengan hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian melalui Program Klasterku Hidupku

Salah satu cerita menarik pun datang dari Klaster Usaha binaan BRI, yakni Pusbikat Ungaran yang merupakan klaster budidaya buah alpukat. 

Ketua Klaster Pusbikat Agus Riyadi mengungkapkan bahwa nama Pusbikat merupakan singkatan dari Pusat Pemasaran dan Edukasi Budidaya Alpukat (Pusbikat) di Desa Baran Gembongan, Semarang.

BACA JUGA:Tidak Hanya Mengajar, Pendidik se-Jabar Bakal Dilatih Jadi Guru Penggerak, Berlaku di Semua Jenjang

BACA JUGA:Omoda E5 Raih Sertifikasi Bintang Lima di Euro NCAP dan Australasian NCAP

”Pusbikat ini awalnya hanya mencakup satu wilayah, satu RT di satu lingkungan. Tapi kemudian berkembang menjadi satu kampung,” ujarnya saat mengikuti Bazaar Klasterku Hidupku di Taman BRI pada 15 November 2024 lalu.

Di wilayahnya sendiri, Desa Baran Gembongan, Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa terdapat 20 petani alpukat. 

Para petani tersebut terkenal mampu menghasilkan alpukat unggulan lokal yang dikenal dengan kualitasnya yang tinggi. 

Buah alpukat dari daerah ini memiliki tekstur daging yang lembut, rasa yang gurih, dan kandungan gizi yang tinggi. 

BACA JUGA:Berkat Transformasi Digital melalui BRIAPI, BRI Sabet Penghargaan Global

BACA JUGA:Progres BSMSS 2024 Capai 80 Persen, Dandim 0614 Kota Cirebon: Terima Kasih Telah Bekerja Keras

Agus bercerita, pada mulanya pada 2011 Agus hanya menanam 2 pohon alpukat yang digarap dan diberdayakan sendiri. 

Ketika pada akhirnya berhasil panen, orang-orang di sekitarnya tertarik untuk menjadi petani alpukat pula. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase