Dugaan Pelecehan Seksual: Kronologi Versi Mahmud Jawa, SPG Rokok Terima Uang Lalu Ngajak Karaoke

Dugaan Pelecehan Seksual: Kronologi Versi Mahmud Jawa, SPG Rokok Terima Uang Lalu Ngajak Karaoke

Mahmud Jawa bersama tim kuasa hukum saat menggelar konferensi pers. Foto:-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

3. 5 Orang di Dalam Ruangan

Bahwa, setelah temannya ikut bergabung maka dengan demikian di ruangan fraksi tersebut terdapat 5 orang yaitu Mahmud Jawa dan rekan AM serta 3 dari pihak SPG yang salah satunya adalah pemilik akun @Calliopealto di platform twitter/X.

BACA JUGA:5 Trik Psikologi untuk Orang Introvert dan 9 Situasi yang Mereka Hindari

BACA JUGA:12 Remaja Ditangkap Polisi Sedang Pesta Miras di Majalengka dan Bawa Sajam

4. Mahmud Jawa Menolak

Pada saat itu kemudian, 3 SPG tersebut menawarkan produknya kepada Mahmud Jawa dan AM, akan tetapi seperti pada point pertama di atas, Mahmud Jawa menolak membeli produk yang di tawarkan, karena bukan perokok. 

Namun demikian SPG tersebut tetap memaksa Mahmud Jawa untuk membeli produknya sebanyak 6 unit, dengan harga bandrol yang tertera per-unitnya Rp75.000 (tujuh puluh lima ribu rupiah), akan tetapi SPG tersebut tetap memaksa Mahmud Jawa dan AM untuk membeli dan membayarnya seharga Rp600.000. (enam ratus ribu rupiah). Itu artinya per unitnya Rp100.000. (seratus ribu rupiah). 

5. SPG Terima Rp500 Ribu

Karena Mahmud Jawa dan AM didesak terus-menerus untuk membeli produknya, maka kemudian Mahmud Jawa memberikan uang sebesar Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah) dan AM Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah) dan pada saat si SPG menerima Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah dari Mahmud Jawa dan AM, SPG tersebut mengambil dan memasukkan kembali 4 unit produknya ke dalam tas mereka sehingga hanya 2 unit yang diterima.

6. Ngajak Karaoke

Kemudian setelah diterimanya 2 unit prodak tersebut, SPG-SPG itu meminta berfoto dengan Mahmud Jawa. Alasannya untuk laporan penjualan ke Perusahaan seperti foto yang beredar di media sosial.

Kemudian SPG tersebut meminta nomor HP Mahmud Jawa dan menawarkan diri untuk mengajak karaoke akan tetapi Mahmud Jawa tidak memberikan Nomor Hp yang diminta. Namun demikian SPG tersebut menuliskan Nomor HP-nya di secarik kertas dan menyerahkannya ke Mahmud jawa, akan tetapi Mahmud Jawa menolak kemudian SPG tersebut meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan nomor HP SPG tersebut di atas meja, setelah itu mereka pamit. 

Sehingga adalah tidak benar adanya peristiwa sebagaimana yang di informasikan di media sosial Twitter/X.

7. Penasihat Hukum

Atas dasar hal-hal yang telah diuraikan di atas, kemudian Mahmud Jawa telah menunjuk Penasehat Hukum untuk melakukan langkah-langkah hukum dalam rangka merespon informasi yang tidak benar tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: