Agustus-September Relokasi Pedagang Pasar Jagasatru

Agustus-September Relokasi    Pedagang Pasar Jagasatru

PEKALIPAN- Rencana relokasi pedagang Pasar Jagasatru akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September. Wakil Kepala Pasar Jagasatru, Rionaldi, menyebutkan sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam proses relokasi tersebut. Menurutnya, para pedagang sudah setuju dengan rencana perehaban total bangunan pasar tersebut. Disebutkannya, berdasarkan informasi terakhir, para pedagang Pasar Jagasatru akan dipindahkan ke eks Terminal Elf Dukuhsemar. “Pak wali kota juga sudah mengintruksikan untuk segera merehab karena kondisi bangunan yang sudah rapuh dan kerap bocor saat hujan. Tadinya mau sebelum lebaran sudah pindah, tapi para pedagang keberatan karena takut mengganggu transaksi jual beli saat lebaran. Jadi pemindahan dilakukan setelah lebaran pada bulan Agustus-September,\" papar dia kepada Radar, Minggu (23/3). Ia menyebutkan ada sekitar 700 pedagang yang berada di Pasar Jagasatru. Pasar induk Cirebon itu kondisi memang sudah tak layak. Sehingga diperlukan perbaikan supaya lebih nyaman bagi pengunjung. \"Sekarang kita bersaing dengan mal, jadi kalau mau lebih nyaman maka harus direhab total,\" ungkapnya. Pasar Jagasatru sendiri direncanakan akan dibangun dua lantai. Pembangunan ini menggunakan anggaran dari investor atau pihak ketiga. Dikatakan Rionaldi, investor yang akan membangun Pasar Jagasatru memang dari kalangan pedagang. \"Sudah ada investor yang masuk yakni dari pedagang sendiri. Dia kebetulan menjabat ketua IPP. Diharapkan pembangunan nanti tentu bisa sesuai dengan keinginan para pedagang sendiri,\" tukasnya. Rionaldi memperkirakan pembangunan pasar tersebut ditargetkan akan selesai selama satu tahun. Sehingga para pedagang akan lebih cepat kembali menempati pasar baru. Adanya kerja sama pembangunan pasar antara PD Pasar dengan investor, kata Rionaldi, tidak akan mengurangi pemasukan ke kas daerah. Hal ini karena retribusi pedagang akan tetap berjalan. \"Walaupun bayar kios nantinya, para pedagang akan mencicil pembayaran ke bank, sebagai kompensasi pembangunan. Dan setelah lunas akan diserahkan ke PD Pasar, kira-kira mungkin membutuhkan waktu 10 tahun untuk lunas pembayaran pembangunan ini,\" ungkapnya lagi. Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Cirebon, HP Yuliarso BAE secara terbuka mengatakan pemkot tidak mau terbebani dengan anggaran perehaban pasar yang melibatkan pihak ketiga. Oleh karennya pembangunan pasar ini tanpa menggunakan bantuan anggaran APBD Pemkot Cirebon. \"Ya boleh dikatakan pemkot dalam hal ini tidak mau rugi. Sebab pengembalian sewa itu memerlukan waktu yang cukup lama,\" katanya. Ia mencontohkan pembangunan Pasar Gunungsari dan Kramat yang masih belum terlunasi hingga sekarang. Pria yang akrab disapa Yuli ini mengatakan saat ini ada dua pasar yang pembangunan dan perehabannya melibatkan pihak ketiga, yakni pasar Jagasatru dan Pasar Balong. \"Itu memang aset lahan dan gedungnya milik pemkot, walaupun nanti dibangun oleh investor. Jadi dari retribusi tetap masuk ke PAD,\" ujarnya. Dijelaskannya, dalam hal ini dewan tidak terlalu ikut campur dalam perehaban Pasar Jagasatru. Sebab sesuai dengan aturan, yang menentukan investor itu ada di tangan tim seleksi yang beranggotakan dari kalangan ULP, PD Pasar, dan bagian perlengkapan. \"Sudah tidak lagi perlu persetujuan dewan. Timsel hanya melaporkannya kepada wali kota saja,\" katanya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: