Kapolres Cirebon Kota dan Pj Sekda Jenguk Dipay, Siswa SMP Korban Gigitan Ular

Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar bersama Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Iing Daiman mengunjungi rumah Dipay korban digigit ular, Senin 27 Januari 2025.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dipay Dwi Tama, siswa kelas 7 SMP Kartika warga Kampung Sigendeng, RT 04 RW 03, Kelurahan Kesambi, Kota Cirebon, yang tangannya melepuh akibat digigit ular saat mencari ikan mendapat perhatian dari Polres Cirebon Kota dan Pemerintah Kota Cirebon.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar bersama Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Iing Daiman mengunjungi rumah korban (Dipay), Senin 27 Januari 2025 siang kemarin.
Dalam kunjungannya tersebut, Kapolres Cirebon Kota dan PJ Sekda memberikan bantuan berupa santunan dan dukungan moral kepada keluarga korban.
BACA JUGA:SUPREME SMAN 2 Kota Cirebon Kembali Hadir Dengan Nuansa ala Animasi
BACA JUGA:Inilah Penyebab Mobil di Jalan Dewi Sartika Sumber Cirebon Terbakar, Satu Orang Terluka
BACA JUGA:Sabar, Bank Himbara Sedang Mengklasifikasi Debitur Penerima Program Penghapusan Utang
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap korban yang digigit ular.
“Kasus seperti ini mengingatkan kita untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di area yang rawan satwa liar.”
“Kami juga memberikan dukungan serta santunan agar keluarga tetap semangat dan terbantu dalam proses pemulihan anak mereka,” katanya ditemui usai kunjungan.
Sementara itu, PJ Sekda Kota Cirebon Iing Daiman menuturkan Pemerintah Kota Cirebon merasa prihatin dengan peristiwa yang dialami Dipay.
BACA JUGA:Radja Nainggolan Ditangkap Polisi Belgia, Diduga Terlibat Penyelundupan Kokain
BACA JUGA:Kevin Diks Ingin Perpisahan dengan FC Copenhagen Ditutup Gelar Juara
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Pemulihan Dipay menjadi prioritas. Pemerintah Kota Cirebon akan memastikan semua kebutuhan medis dan perawatan lanjutan terpenuhi,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Nasib tragis dialami Dipay Dwi Tama warga Jl dr Cipto Mangunkusumo, GG Langgar RT 04 RW 03, Kampung Cigendeng, Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Tangan sebelah kanan bocah yang masih duduk di kelas 7 atau kelas 1 di SMP Kartika, Kota Cirebon ini melepuh serta berwarna ungu kehitaman akibat digigit ular tanah saat mencari memancing ikan di kolam CUDP Kampung Cangkol, Kota Cirebon.
Dipay kini masih tergolek lemah di kamar tidur rumahnya. Meski hanya terbaring, Dipay sekarang sudah bisa berkomunikasi dengan siapapun yang membesuknya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Mobil Terbakar di Jalan Dewi Sartika Sumber, Penyebab Belum Diketahui
BACA JUGA:Soal Dugaan Pagar Laut di Pantai Gebang, Inilah Hasil Pengecekan Lapangan
Saat ditemui di rumahnya, Dipay menceritakan awal kejadian yang dialaminya itu.
"Awalnya saya berniat sedang mancing sama saudara dan paman di balong (kolam) CUDP Cangkol. Saat mancing saya liat ular berukuran kecil, terus saya tangkap dan dimainin.”
“Setelah itu ularnya saya lepas lagi. Terus, saya liat orang turun ke kolam CUDP dan dapat ikan banyak. Saya juga ikut turun ke kolam untuk dapatin ikan banyak. Tapi waktu tangan saya masuk ke rumput, tangan saya digigit ular," ungkapnya, Kamis 23 Januari 2025.
Dipay menuturkan, dirinya sempat menyedot bisa ular di tangannya pakai mulutnya.
"Kulit tangan kanan saya lama-lama berubah warna mulai dari hitam lalu warna kuning. Pandangan mata saya juga kabur, kepala pusing dan berkunang-kunang.”
“Paman saya juga sempat menyedot bisa ular di tangan saya. Lalu saya dibawa ke RSUD Gunung Jati dan tak sadarkan diri," tuturnya.
Dipay berharap dirinya kembali sehat dan bisa bersekolah lagi.
Kondisi Dipay kini sudah normal bisa interaksi namun masih belum bisa keluar kamar hanya berbaring di kamar. Sedangkan luka di tangan Kanannya masih diperban karena kondisi lukanya masih basah.
Tampak jari-jari tangan kanan Dipay juga masih berwarna hitam gosong seperti luka bakar dan belum bisa digerakkan.
Kini, Dipay sehari-hari ditemani kedua orangtuanya yang tinggal di rumah berukuran kecil. Keluarga Dipay merupakan golongan keluarga tidak mampu dan terdaftar sebagai PKH. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase