Mapala Ancalas Gelar Diklatsar, Daki Gunung Hingga Susur Laut

Mapala Ancalas IPB Cirebon sukses menggelar kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) bagi anggota muda. Kegiatan ini digelar selama enam hari, pada Senin (20/1/2024) hingga Sabtu (25/1/2025) -IPB Cirebon-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Mapala Ancalas IPB Cirebon sukses menggelar kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) bagi anggota muda.
Kegiatan ini digelar selama enam hari, pada Senin (20/1/2024) hingga Sabtu (25/1/2025) dengan melakukan penyusuran dan long march dari Gunung Ciremai ke Kampus IPB Cirebon, di Jalan By Pass Brigjen Dharsono Cideng Kabupaten Cirebon.
Ketua Umum Mapala Ancalas IPB Cirebon, Hana Eka Wibowo mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari proses untuk menjadi anggota muda Mapala Ancalas.
"Selain itu, kegiatan ini juga merupakan pembelajaran agar mahasiswa pecinta alam IPB Cirebon bisa lebih peka terhadap lingkungan alam disekitarnya.
BACA JUGA:Razia Parkir Berhasil, Jalur Pertokoan Siliwangi Nihil Pelanggaran
Hanan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 11 anggota baru, terdiri dari 5 mahasiswa dan 6 mahasiswi. Mereka memulai agenda dari Kampus IPB Cirebon menuju Pos 1 pendakian Gunung Cirebon jalur Linggarjati, Cibunar. Setelah dari Cibunar mereka langsung melakukan pendakian menuju Pos 2 jalur Linggarjati atau Leuweng Datar.
Setelah dari Leuweung Datar para peserta kemudian melakukan penyusuran dan long march atau jalan jauh menuju ke Setu Patok di Kecamatan Mundu. Lalu mereka melanjutkan long march ke Muara Pesisir Mundu dan dilanjutkan hingga sampai di Kampus IPB Cirebon.
"Untuk kegiatanya itu kita ada pendakian, menuruni gunung, survival, penyeberangan kering, penyeberangan basah, menyusuri tebing hingga menyusuri rawa-rawa dan laut," kata Hanan.
Adapun tujuan utama dari dilaksanakannya Diklat ini, kata Hanan adalah untuk melatih fisik para anggota Mapala Ancalas supaya terbiasa dengan kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Menurutnya, kegiatan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Pasalnya, ketika melakukan penyusuran dan long march itu, peserta harus memiliki usaha yang keras dan kekompakan dalam tim.
BACA JUGA:Stadion Bima Disewakan? Pj Walikota: Kalau Benar, Itu Ilegal
Para peserta juga dituntut untuk mempunyai keterampilan survival di berbagai kondisi alam yang kadang susah untuk diprediksi.
"Oleh karena itu, kita ingin mereka mempunyai fisik yang kuat, tabah, pantang menyerah dan tertanam nilai-nilai kekeluargaan di antara para anggota," pungkasnya. (awr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: