Warga Protes, Limbah Rumah Produksi Bebek Cemari Sawah

Warga Protes, Limbah Rumah Produksi Bebek Cemari Sawah

Perwakilan warga Desa Kedungjaya didampingi TNI Polri saat protes terhadap aktivitas pembersihan daging bebek dan ayam di rumah pemilik usaha, kemarin.-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -Puluhan warga Desa Kedungjaya protes. Pasalnya, dapur produksi bebek di Desa Kedungjaya diduga tidak berizin. Selain itu, pembuangan limbah pun mencemari lahan pertanian.

Ketua RW 05 Desa Kedungjaya, Panji mengungkapka, ada banyak faktor yang membuat warga geram. Selain beroperasi 24 jam tanpa koordinasi dengan lingkungan sekitar, rumah produksi tersebut juga memelihara anjing yang kerap memangsa ayam milik warga.

“Hewan peliharaan mereka sering berkeliaran dan menerkam ayam warga. Selain itu, usaha ini tidak menunjukkan komitmen apa pun terhadap masyarakat. Soal izin, katanya tidak ada. hanya ada dari desa,” ujar Panji kepada Radar Cirebon, kemarin.

Panji menambahkan, limbah dari rumah produksi tersebut mengalir ke lahan pertanian, menyebabkan petani mengalami gatal-gatal saat bekerja di sawah.

BACA JUGA:Diduga Arus Pendek Listrik, Rumah Warga di Gunung Jati Kebakaran

“Ini bukan peternakan atau rumah potong, tapi tempat pembersihan dan pengolahan bebek sebelum dikirim ke salah satu rumah makan. Prosesnya melibatkan pencucian dan pengolahan dengan bumbu kuning. Nah, limbahnya dibuang ke area pertanian,” jelasnya.

Karena itu, warga menuntut agar rumah produksi tersebut ditutup. Bau menyengat dari proses produksi juga dianggap mengganggu kenyamanan warga sekitar.

“Kami ingin ketenangan. Solusinya, usaha ini harus mengurus izin yang lengkap. Apalagi mereka hanya menyewa tempat di sini, cuma pendatang,” tegas Panji.

Menanggapi protes warga, Kuwu Desa Kedungjaya, Satria Robi Saputra, mengakui bahwa masalah ini bermula dari anjing milik pemilik usaha yang lepas dan memangsa ayam warga. Namun, ia memastikan pihak desa sudah turun tangan untuk memberikan pembinaan kepada pelaku usaha.

BACA JUGA:Diduga Mau Tawuran, 4 Remaja Diamankan Polsek Kedawung di Tengah Tani

“Saya sudah cek langsung ke lokasi. Itu memang bukan rumah potong, melainkan tempat pembersihan dan pengolahan ayam serta bebek yang sudah dipotong. Mungkin di sana dicuci kembali sebelum dimasak,” kata Robi.

Ia juga mengonfirmasi bahwa limbah dari usaha tersebut selama ini dibuang ke selokan. Untuk mengatasi keluhan warga, pihak desa meminta pemilik usaha menyediakan bak kontrol agar bau limbah bisa diminimalkan.

“Kami meminta pelaku usaha segera melengkapi dokumen perizinan. Jika tidak, kami akan berkoordinasi dengan kecamatan agar izin usahanya bisa dibekukan,” pungkasnya.

Perlu diketahui, izin awal usaha adalah catering. Seiring berjalannya waktu, pelaku usaha menjadi suplayer bebek dan ayam kampung. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: