Ada Oknum Partai di Balik Potongan Dana PIP SMAN 7 Kota Cirebon

Ada Oknum Partai di Balik Potongan Dana PIP SMAN 7 Kota Cirebon

Dedi Mulyadi bersama dua orang siswi SMAN 7 Kota Cirebon. Foto:-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

“Masalahnya, kita kan dapat PIP Rp1,8 juta, tapi ternyata kita diambil (dipotong) Rp250 ribu untuk partai lagi," jelasnya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi menjelaskan, bahwa dana PIP itu bukan berasal dari Partai Politik. Tapi dana pemerintah yang penyalurannya melalui Anggota DPR RI untuk daerah pemilihannya.

BACA JUGA:Tim Macan Kumbang Polresta Cirebon Gagalkan Tawuran di Palimanan

BACA JUGA:Pengendara Mengeluh Jalan Pantura Indramayu Rusah dan Berlubang

“PIP itu bukan sumbangan dari partai tapi dari pemerintah yang biasanya diurus oleh para anggota DPR RI yang punya dapil. Mereka biasanya punya jatah melalui program PIP," tutur KDM.

Lebih lanjut KDM menanyakan bagaimana cara uang PIP tersebur dipotong. Hanifah menjawab bahwa pemotongan itu bahkan sudah diinformasikan dari awal disosialisasikannya program tersebut. 

Menurutnya, pemotongan itu terjadi saat siswa mencairkan uang tersebut dari bank. 

Biasanya, kata Hanifah, pada saat mau mengambil uang itu, sudah ada dua orang petugas bagian TU (Tata usaha) yang stand by untuk mengambil buku tabungan dan kartu ATM siswa. 

“Kita juga harus ngasih nomor Pin. Jadi yang ngambil itu pihak sekolah," jelasnya.

Selain dana program PIP, para siswa juga mengeluhkan banyaknya pungutan yang dibebankan kepada para siswa. 

Seperti adanya SPP sebesar Rp200 ribu yang harus dibayarkan siswa setiap bulannya. Kemudian siswa juga dibebankan biaya pembangunan gedung sebesar Rp6,4 juta. 

Ada juga pungutan dengan nama keperluan LKS sebesar lebih dari Rp300 ribu per siswa, dan sumbangan untuk pembangunan masjid yang masing-masing siswa dipatok sebesar Rp150 ribu. 

“Kalau sumbangan kan artinya seikhlasnya dari kita ya, tapi ini tidak. Setiap siswa itu dipatok sebesar Rp150 ribu," kata Hanifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: