HSG Minta Kasus Pemotongan PIP Diusut Tuntas, Soal PPDS Sebut SMAN 7 Cirebon Bohong saat Hearing di DPRD

Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani meminta kasus pemotongan PIP di SMAN 7 Cirebon diungkap tuntas.-Foto: Dokumen Pribadi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani (HSG) meminta agar oknum dan partai yang melakukan potongan Program Indonesia Pintar (PIP) diungkap.
Menurut dia, transparansi ini penting agar tidak semua partai menjadi tertuduh. Sebab, sepengetahuan dirinya, tidak ada potongan serupa di partai tempatnya bernaung.
"Tunjukan saja sebut, partainya dan oknumnya. Supaya terang benderang," kata Harry kepada radarcirebon.com, Selasa, 11, Februari 2025.
Dia juga meminta dilakukan audit terhadap penggunaan BOS dan BOPD, karena setiap tahunnya mendapatkan anggaran cukup besar.
BACA JUGA:Longsor di Gunung Kuda Cirebon Hari Ini Sudah Diantisipasi, Tidak Ada Korban Jiwa
BACA JUGA:Pencabulan Anak Tiri di Cirebon Terungkap Saat Korban Video Call dengan Kakak di Luar Negeri
HSG -sapaan akrabnya- meminta agar kasus ini diusut tuntas, karena telah terjadi pemotongan terhadap hak siswa.
"Tidak boleh ada namanya potongan. Kembalikan potongan yang sudah dilakukan," tegasnya.
Pengembalian dana tersebut, kata dia, penting dilakukan karena PIP adalah bantuan untuk siswa dari keluarga tidak mampu dan rawan drop out.
"Tidak boleh sekolah mengelola itu, apalagi memotong apapun juga," tandasnya.
BACA JUGA:60 Mahasiswa UGJ Ikuti KKN Tematik di Kota Cirebon
BACA JUGA:Pemandian Air Panas Guci: Pesona Wisata Alam Tegal yang Tak Pernah Sepi Pengunjung
Tidak hanya itu, HSG menyesalkan pihak SMAN 7 Kota Cirebon yang berbohong mengenai pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) saat hearing dengan DPRD.
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, pihak sekolah menyatakan bahwa mereka hanya butuh waktu 1 jam saja untuk menyelesaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: