Drainase Kota Cirebon 'Babak Belur', Tiap Hujan Banjir

Drainase Kota Cirebon 'Babak Belur', Tiap Hujan Banjir

Drainase Kota Cirebon tidak mampu menampung volume air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. -Ade Gustiana-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Drainase di Kota Cirebon kewalahan diterjang hujan deras beberapa waktu terakhir. Tiap turun hujan dengan intensitas sedang - tinggi, sejumlah ruas jalan langsung banjir.

Misalnya ruas Jl dr Cipto Mangunkusumo tepatnya di depan SMKN 2 Cirebon yang langganan mengalami genangan hingga sulit dilalui kendaraan.

Belum lagi ruas jalan lain seperti Jl dr Sudarsono, Jl Pemuda, Jl Terusan Pemuda hingga Jl Ciremai Raya.

Kepala Bidang SDA DPUTR Kota Cirebon, Bagus Tomy saat rapat dengan Komisi II DPRD mengungkapkan, upaya melakukan normalisasi terus dilakukan.

BACA JUGA:Anggota DPRD Sidak Proyek Mie Gacoan Kuningan, Tanya-tanya Soal Izin, Ada Apa?

Sejak tahun 2024, bidang SDA DPUTR sudah melakukan normalisasi dan perbaikan senderan sebanyak 30 sungai di Kota Cirebon.

Dia berharap, anggaran perbaikan normalisasi sungai bisa ditingkatkan agar pengerukan sungai-sungai yang mengalami sedimentasi bisa terselesaikan.

“Berkaitan dengan perbaikan drainase itu ranahnya di bidang Bina Marga. Selanjutnya, kami akan menyampaikan kepada pimpinan mengenai hasil rapat ini,” tutupnya.

DPUTR Kota Cirebon untuk tahun 2025 ini memang telah menganggarkan upaya penanganan banjir di perkotaan. 

BACA JUGA:Emil Audero, Dean James dan Joey Pelupessy Segera Disumpah Jadi WNI, PSSI Lagi Cari Lokasi

Untuk penanganan banjir di Jl Terusan Pemuda akan dilakukan pembangunan kolam retensi di halaman kantor DPUTR.

Kemudian untuk mengurangi banjir di Jl dr Cipto Mangunkusumo juga akan dibangun kolam retensi di belakang kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

Keberadaan kolam retensi ini, diharapkan dapat mengurangi banjir yang disebabkan tidak tertampungnya volume air oleh drainase.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat dan stakeholder terkait untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada periode 28 Februari-6 Maret 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: