Banjir karena Cuaca Ekstrem, BMKG Modifikasi Cuaca, Jatuhkan Awan sebelum Hujan di Area Rawan

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.-Foto: Sekretariat Presiden-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Penanganan banjir akibat cuaca ekstrem masih berupaya dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya dengan modifikasi cuaca.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MBKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa pihaknya terlibat dalam fase tanggap darurat dengan melakukan modifikasi cuaca.
Menurutnya, hal tersebut telah dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta BNPB.
“Kami tadi dikoordinasikan oleh Bapak Menko PMK bersama kepala BNPB. Dan kami BMKG akan melakukan modifikasi cuaca."
BACA JUGA:Terkuak Alasan Biro Perjalanan Wisata Asal Jateng Protes Larangan KDM Soal Study Tour, Ternyata....
"Konsepnya adalah menghalangi atau apa ya, awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area yang rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” jelasnya.
Modifikasi cuaca, menurut Kepala BMKG rencananya dilakukan sampai beberapa hari ke depan untuk selanjutnya dievaluasi bersama dengan BNPB.
Dwikorita pun meminta dukungan seluruh pihak agar modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan khususnya di daerah Jakarta dan Jawa Barat.
“(Siaga di wilayah) Jawa Barat, Banten, DKI, Lampung, termasuk sebagian Palembang, bahkan Bengkulu kena sedikit, seperti itu. Mohon doanya agar semuanya dapat termitigasi dan tidak ada korban jiwa,” kata Kepala BMKG.
BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan yang Menyebabkan Mahasiswi UGJ Cirebon Meninggal Dunia di TKP
Pemerintah terus bergerak cepat dalam penanganan bencana banjir yang melanda wilayah sekitar Jakarta dan Bekasi.
Dalam keterangannya kepada awak media, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa tenaga kebencanaan telah diterjunkan ke berbagai titik terdampak.
“Semua tenaga kebencanaan sedang ada di lapangan baik di Jatiasih, di Bekasi, maupun di Bogor dan beberapa tempat di Jakarta,” ucap Mensos di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Dalam penanganan ini, menurut Saifullah Yusuf, Kementerian Sosial (Kemensos) berfokus pada dua klaster yakni logistik dan lokasi penampungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: