Pentolan Pengusaha Biro Perjalanan Ini Tak Terima Study Tour Disebut Membebani Ortu Siswa

Nana Yuhana, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning. -Apridista Siti Ramdhani-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Pentolan pengusaha biro perjalanan di Ciayumajakuning ini tak terima study tour disebut membebani keuangan orangtua siswa.
Nana Yuhana yang tidak lain adalah Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning mengatakan, bahwa study tour sudah direncanakan dengan benar.
Menurut dia, selama ini pelaksanaan study tour dibiayai menggunakan tabungan siswa. Jadi, tidak langsung minta uang kepada orangtua.
Menurut Nana, proses menambung untuk study tour ini juga sangat baik untuk perkembangan pendidikan siswa.
BACA JUGA:Ide Unik KDM Dalam Membangun Jalan Penghubung Subang-Kuningan
BACA JUGA:Pria Mencurigakan Ditangkap Warga Ternyata Pengedar Narkoba di Cirebon
Di samping itu, menurut dia, tidak ada paksaan dalam pelaksanaan study tour. Nana juga mengungkapkan, bahwa piknik rombongan jauh lebih murah dari perorangan.
"Piknik rombongan itu jauh lebih murah dibandingkan piknik perorangan," cetusnya kepada wartawan belum lama ini.
Seperti diketahui, pelaksanaan study tour sedang jadi sorotan. Khususnya di wilayah Jawa Barat.
Itu setelah Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi alias KDM mempertegas kebijakan larangan study tour keluar daerah bagi siswa sekolah di Jabar.
Hal ini memicu reaksi dari sejumlah pihak. Para pelaku industri pariwisata memprotes keras kebijakan tersebut.
Bahkan, protes juga dilayangkan oleh asosiasi biro perjalanan wisata asal Jawa Tengah.
Di tengah gelombang protes tersebut, Dedi Mulyadi tidak bergeming. Dia berpendapat bahwa pelaksaan study tour selama ini terlalu membebani orangtua siswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: