Eyang Hasan Maolani, Ulama Kuningan Diasingkan ke Manado, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Barang bersejarah peninggalan KH Eyang Hasan Maolani dipamerkan di Rumah Keramat Eyang Hasan Maolani, Lengkong, dalam rangka Halal Bihalal dan Sarasehan Nasional, Kamis (3/4/2025).-Istimewa -Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – KH Eyang Hasan Maolani sosok ulama karismatik asal Lengkong Kabupaten Kuningan.
Baru-baru ini barang bersejarah peninggalan Eyang Hasan Maolani dipamerkan di Rumah Keramat Eyang Hasan Maolani, Lengkong.
Bertepatan dengan acara Halal Bihalal dan Sarasehan Nasional yang digelar pada Kamis (3/4/2025).
Acara ini diselenggarakan oleh Paguyuban Keluarga Besar KH Eyang Hasan Maolani sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan beliau.
BACA JUGA:Update One Way Tol Cipali Sore Ini, 3.100 Kendaraan Per Jam
BACA JUGA:Gempa Hari Ini di Cilacap Kekuatan M 5.0, Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Barang-barang peninggalan yang dipamerkan di rumah Keramat KH Eyang Hasan Maolani meliputi sorban, batu untuk Ngaruru, tongkat, rambut, Sendal Bakiak, mushaf Al-Qur’an dan lainnya.
Benda-benda ini diyakini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi keluarga dan masyarakat yang menghormati beliau.
Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar, MSi saat berada di atas Rumah Adat tersebut, mengatakan, kegiatan ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat.
“Halal Bihalal dan Sarasehan nasional keluarga besar KH Eyang Hasan Maolani yang diisi dengan pameran barang sejarah menjadi pengingat akan perjuangan beliau dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Semoga warisan beliau bisa terus dijaga dan menginspirasi generasi kita dan mendatang,” katanya.
BACA JUGA:Arus Balik Tol Cipali Hari Ini Tanpa Hambatan, 36 Ribu Lebih Kendaraan Menju Jakarta
BACA JUGA:Muncul 10 Nama Grade A Calon Pemain Naturalisasi, Harga Pasar Paling Tinggi Rp278 Miliar
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan juga mengusulkan KH Eyang Hasan Maolani sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya dalam perjuangan bangsa.
“Selain itu, kami juga tengah memproses perubahan nama Jalan Lingkar Utara dari Tugu Ikan Sampora hingga Tugu Sajati menjadi Jalan Eyang Hasan Maolani sebagai bentuk penghormatan,” ujar Bupati Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: