Agus Effendi Wafat , Tak Ada PAW di Demokrat

Agus Effendi Wafat , Tak Ada PAW di Demokrat

CIREBON - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Agus Effendi SH MH akhirnya menempati peristirahatan terakhir di TPU Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Senin (7/4). Jenazah almarhum dikebumikan sekitar pukul 10.00 pagi usai disalatkan. Kepergian mantan ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon itu, terlalu berat dirasakan keluarga besar almarhum. Suasana duka mendalam pun masih menyelimuti kediaman ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Cirebon itu. Pantauan Radar di lokasi pemakaman, hampir seluruh pejabat eselon satu, dua, tiga dan empat, serta kerabat kerjanya semasa hidup, mengantar ke tempat peristirahatan terakhir. Istri almarhum, Hj Sussana SH mengaku kepergian suaminya sangat mendadak. Tidak ada firasat sama sekali, hanya saja sebelum almarhum meninggal, hubungan keluarga makin erat dan kasih sayang lebih kental dari biasanya. “Tidak ada firasat sama sekali, justru kita lagi mesra-mesranya dan makin erat, mungkin itu saja firasatnya. Selain itu, bapak juga sudah tidak terlalu aktif bekerja, lantaran sedang fokus menyelesaikan S3-nya,” ujar Sussana kepada Radar sambil mengusap air matanya. Mantan Kuwu Desa Kepuh itu menyampaikan, sosok almarhum adalah pemimpin rumah tangga yang ideal dan menjadi idaman setiap wanita. Almarhum dikenal cerdas, pintar, displin, jujur, dan banyak memberikan pembelajaran berharga bagi keluarga, meski kata-katanya terkadang menyakitkan. Bahkan setiap ada kata-kata miring tentang kehidupannya, almarhum tidak pernah menganggapnya. “Sebelum meninggalkan kami, bapak berpesan kepada saya untuk menjaga dan selalu mencintai anak-anak. Mudah-mudahan bapak diampuni segala dosa-dosanya, dan kami keluarga besar meminta maaf kepada semua pihak jika semasa hidup almarhum banyak melakukan kesalahan,” tuturnya. Sussana juga menjelaskan, saat dirawat di rumah sakit, almarhum banyak mengucapkan kalimat-kalimat tasbih. Sebetulnya, kondisi fisik almarhum semasa hidupnya bagus, makan teratur, tidak merokok, dan rajin berolahraga. “Mungkin asam urat bapak kambuh, karena sering makan pedas. Ditambah lagi darah bapak tergolong rendah. Sehingga, pencernaannya membengkak,” kata ibu tiga anak itu. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Mustofa SH yang hadir dalam pemakaman mengatakan, sebelum kepergian almarhum, dirinya melihat ada sedikit aneh dengan sikap Agus, terutama saat acara Hari Jadi ke 532 Kabupaten Cirebon. “Almarhum tidak biasanya meminta berfoto dengan saya. Mungkin itu salah satu tanda perpisahan kepada teman-teman dewan. Tapi kepergian beliau memang terbilang mendadak. Sebagai rekan kerjanya di dewan, tentu kami merasa kehilangan,” ucap Mustofa. Menurut Mustofa, almarhum merupakan sosok pemimpin yang selalu berhati-hati dalam mengambil sikap dan memecahkan permasalahan, karena dikenal sebagai akademisi dan advokat yang mengerti hukum. “Rencananya, pasca pileg kita akan bermain bulutangkis bersama. Itu ajakan langsung dari almarhum. Namun, Allah SWT berkendak lain, semoga iman Islamnya diterima dengan baik, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,\" paparnya. TIDAK ADA PAW AGUS EFFENDI Kepergian Agus Effendi tidak membawa dampak pergantian anggota dewan. Sesuai aturan, PAW anggota DPRD harus sudah dilaksanakan terhitung enam bulan sebelum masa jabatan habis. Karena jabatan berakhir pada September, maka maksimal digelar Maret 2014. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Zaenal Arifin Waud MSi mengatakan, PAW dan pelantikan pengganti untuk almarhum H Agus Effendi harus digelar selambat-lambatnya Maret atau enam bulan sebelum purna tugas almarhum tersebut, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 tentang PAW anggota DPRD. \"Normatifnya sih mesti ada PAW. Tapi karena terbentur aturan yakni mulai terhitung enam bulan sebelum akhir jabatan, maka tidak akan ada pelantikan pengganti dan dinyatakan hangus,\" katanya kepada Radar, Senin (7/4). Karena keadaan yang demikian, maka mau tak mau tubuh kepemimpinan DPRD Kabupaten Cirebon untuk lima bulan ke depan terjadi kekosongan. \"Ya karena aturan, mau tak mau akan terjadi kekosongan,\" ungkapnya. Sementara itu, selain Agus Effendi menjabat sebagai wakil ketua DPRD, almarhum juga berprofesi sebagai advokat. Salah satu teman seprofesi almarhum, Agus Prayoga SH mengaku dirinya sempat dihantui firasat tidak enak. Pasalnya, belum lama ia melihat wajah dan postur tubuh almarhum nampak tidak biasanya. \"Saya lihat, belum lama muka pak Agus Effendi kok ada yang beda. Kelihatan seperti orang yang sedang sakit, padahal biasanya kan seger,\" katanya. Saat melakukan talkshow di acara RCTV, kata Agus Prayoga, almarhum juga terlihat tidak seperti biasanya dalam menjawab pertanyaan komentator atau pembawa acara. Lebih dari itu, ia juga mengakui bahwa Agus Effendi orangnya pandai bergaul dan tidak gampang marah saat mendapatkan kritik dan teguran. (sam/via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: