Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Investasi di Pasar Modal Bisa Jadi Peluang

Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Investasi di Pasar Modal Bisa Jadi Peluang

Peluang investasi di pasar modal. Foto:-Bursa Efek Indonesia-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ketidakpastian dan perlambatan pertumbuhan ekonomi masih menyelimuyi kondisi ekonomi dunia saat ini.

Kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memberikan dampak pada pasar saham Indonesia.

Namun, Bursa Efek Indonesia meninjau hal ini bisa menjadi sebuah peluang investasi bagi masyarakat.

Market Development Division - Representative Office West Java Bursa Efek Indonesia, Firman Hananto menuturkan pasar modal adalah bagian dari sektor industri keuangan jangka panjang sehingga sangat dimungkinkan untuk investasi dalam horizon waktu yang cukup lama.

BACA JUGA:Warga Datangi DPMD Kabupaten Cirebon Laporkan Pemdes Ujunggebang

BACA JUGA:Tarif Resiprokal Donald Trump Ancam Kepercayaan Investor Hingga PHK di Indonesia

BACA JUGA:Persik Kediri Imbangi Persebaya Surabaya 3-3, Persib Bandung Juara Liga 1 Musim 2024-2025

Kondisi market saat ini cenderung fluktuatif dikarenakan berbagai faktor internal maupun eksternal. Moment ini bisa juga merupakan suatu peluang untuk investasi di pasar modal dengan manajemen risiko yang baik dan terencana dengan selalu memperhatikan informasi update terkait regulasi yang ada di pasar modal yang bisa diakses di website IDX yaitu www.idx.co.id.

"Dengan memahami manfaat investasi saham dan melakukan investasi dengan bijak, masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan investasi menyesuaikan dengan profile risikonya," tuturnya.

Meski tarif resiprokal ini turut memberi dampak pada pasar modal, namun dampaknya tidak secara drastis berpengaruh pada pertumbuhan investor.

Berdasarkan data per Maret 2025 Jumlah Investor Pasar Modal di Ciayumajakuning sebanyak 315.710 Investor atau naik sebesar 7,23 persen dari Maret 2024.

BACA JUGA:OJK Imbau Perbankan Tingkatkan Transparansi Informasi Kepada Nasabah, Berikut Tujuannya

BACA JUGA:Cegah Banjir Datang Kembali, Sungai Cikalong Kota Cirebon Mulai Dikeruk

BACA JUGA:Tarif Trump Ditunda 90 Hari Indonesia Punya Peluang, Kepala BI Cirebon: Diversifikasi Ekspor Harus Dilakukan

Dari 315.710 Investor yang menjadi Investor Saham di Ciayumajakuning adalah sebanyak 142.485 Investor saham.

"Dampaknya ada namun tidak secara drastis berpengaruh pada pertumbuhan investor," tukasnya.

Sementara itu, melalui data yang dirilis BEI, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan saat ini Jumlah investor pasar modal Indonesia telah melampaui 16 juta Single Investor Identification (SID) pada Selasa 22 April 2025 lalu, yaitu tepatnya sebesar 16.021.179 SID.

Jumlah tersebut terus bertambah menjadi 16.216.944 SID pada Selasa 29 April 2025 atau meningkat sebanyak 1.345.305 SID di sepanjang tahun 2025. "Lebih dari 79 persen investor tersebut berusia di bawah 40 tahun," tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase