Saat Sir Thomas Stamford Raffles Menggambarkan Penduduk Cirebon Tahun 1812

RADARCIREBON.COM - Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1811 - 1816), Sir Thomas Stamford Raffles yang menulis The History of Java, telah memberikan sumbangan penting bagi ilmu pengetahuan.

Karya tulisnya yang dibuat pada tahun 1817 menggambarkan dengan detil dan monumental.

The History of Java merupakan karya tulis yang dibuat selama dirinya menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda di awal abad 19.

Dia berusaha memahami dan mendokumentasikan Jawa dalam tulisannya, mencakup periode sejarah yang cukup panjang.

BACA JUGA:Amankan Pengedar OKT, Kapolresta Cirebon: Kami Tidak Akan Berhenti Memberantas Narkoba dan Obat Terlarang

Tidak hanya catatan sejarah, Raffles juga menuliskan dengan rinci mengenai keadaan geografi, flora, fauna, hingga kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

Dalam bukun Sejarah Jawa (The History of Java) Jilid I, salah satu yang menarik adalah bagaimana pemerintah ketika itu melakukan sensus kependudukan di wilayah kekuasaan Hindia Belanda termasuk Cirebon.

Cirebon ketika itu ditulis dengan nama Cheribon baik sebagai wilayah Eropa maupun wilayah atau kabupaten pribumi.

Yang dimaksud Cheribon ketika itu, buka hanya wilayah Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. Melainkan karisidenan yang mencakup wilayah Kuningan - Majalengka.

BACA JUGA:Walikota Cirebon Siap Berkolaborasi dalam Munas APEKSI VII di Surabaya

Mengutip Buku The History of Java, ketika itu di wilayah Cheribon terdapat 2.368 kepala daerah (termasuk pemimpin utama, bupati, tumenggung, pateh, raden, demang, lurah, dll).

Sementara jumlah istri kepala daerah: 2.434 dan pendeta: 698.

Untuk kalangan rakyat biasa dengan kategori orang yang sudah menikah dan berbadan sehat yakni pria sebanyak 35.020 dan wanita 41.944.

Anak-anak di bawah 10 tahun berjenis kelamin pria sebanyak 8.402 dan wanita 8.198. Sehingga total masyarakat pribumi adalah 144..405.

Sumber: