Ok
Daya Motor

Saat Sir Thomas Stamford Raffles Menggambarkan Penduduk Cirebon Tahun 1812

Saat Sir Thomas Stamford Raffles Menggambarkan Penduduk Cirebon Tahun 1812

Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Sir Thomas Stamford Raffles.-Sumber Foto: Wikipedia - Diolah Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Tidak Hanya Pelajar, Pemuda Jabar Yang Bikin Resah Bakal Didisplinkan Lewat Pendidikan Bela Negara

Di Cheribon ketika itu juga terdapat orang Tionghoa sebanyak 2.292 dan keturunan Tionghoa sebanyak 304 orang. Selanjutnya, orang Arab dan Moor: 19.

Di awal Abad 19, masyarakat juga masih mengenal dengan istilah budak.

Pada data sensus yang dilakukan Pemerintah Hindia Belanda tercatat sebanyak 70 budah pria, 104 budak wanita dan 19 budak anak-anak.

Sehingga total populasi ketika itu adalah 144.465 penduduk.

BACA JUGA:Selamatan Giling Tebu PG Sindanglaut, Upaya Melestarikan Warisan Leluhur Agar Hasil Panen Melimpah

Meski menjabat singkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Raffles dikenal memiliki kontribusi yang sangata besar dalam hal administrasi pemerintahan.

Raffles menggantikan sistem feodal dengan struktur pemerintahan modern.

Kemudian mengganti sistem pemerintahan terutama pemilihan para pejabat dari turun temnurun, menjadi lebih terbuka.

Kebijakan ini membuat para bupati kehilangan hak otonomi, mereka menjadi pejabat di bawah kendali residen.

BACA JUGA:Police Goes To School Sasar Santri, Kapolresta Cirebon: Manfaatkan Teknologi untuk Belajar dan Berdakwah

Terobosan kebijakan yang dilakukan Raffles juga berdampak signifikan bagi masyarakat.

Misalnya menghapuskan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel yang sebelumnya diterapkan Pemerintah Kolonial Belanda.

Bahkan memberikan kebebasan kepada para petani dalam hal memilih komoditi tanaman.

Saat Inggris menguasai Jawa di awal Abad 19, Raffles yang sangat terpengaruh Revolusi Prancis berusaha menerapkan semboyan Kebebasan, Persamaan dan Persaudaraan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait