Sudah Dikenal oleh Wisatawan Mancanegara, Begini Harapan Pelaku Seni dan Pedagang di Sukalila

Dedi Supriadi salah satu anggota Paguyuban PKL Sukalila Selatan kepada RadarCirebon.Com, Selasa 13 Mei 2025.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Para pelaku seni dan pedagang pigura di kawasan Jalan Sukalila Selatan, Kota Cirebon, Jawa Barat menaruh harapan terhadap adanya solusi positif dan kolaboratif dari pemerintah dalam pengelolaan sentra seni.
Hal tersebut diungkapkan Dedi Supriadi salah satu anggota Paguyuban PKL Sukalila Selatan kepada radarcirebon.com, Selasa 13 Mei 2025.
"Keberadaan sentra lukisan, kaligrafi, dan kerajinan figura di Jalan Sukalila Selatan Kota Cirebon ini sudah dikenal hingga ke luar kota dan memiliki potensi besar untuk mendukung sektor pariwisata.”
BACA JUGA:Dua Sepeda Motor Bertabrakan, Pensiunan Asal Kota Cirebon Meninggal Dunia di TKP
BACA JUGA:Kecelakaan di Cirebon Hari Ini, Elf Terguling di Tegalsari
“Banyak wisatawan luar kota maupun turis mancanegara yang datang ke Cirebon memang mencari hal-hal seperti ini. Kita bisa jadi aset penting untuk keberlanjutan pariwisata daerah,” ungkapnya.
Dedi menegaskan pentingnya pengelolaan bersama yang baik dan berkelanjutan, serta menjadikan kawasan seni lebih indah dan terawat, sebagai daya tarik tambahan bagi pengunjung.
“Kita bisa bersinergi, apalagi di sini juga ada keraton. Kolaborasi seperti itu bisa saling menguntungkan,” tegasnya.
Menanggapi isu relokasi karena adanya normalisasi Sungai Sukalila dan dibuatnya Taman Lansia, Dedy menyebutkan, penolakan dan berharap adanya pendekatan solusi yang lebih bijak dan tidak merugikan pelaku seni dan usaha kecil.
BACA JUGA:Dukung Pemerataan Ekonomi, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Nasional 4,87 Persen, Benarkah Tidak Terpengaruh Dinamika Global?
BACA JUGA:PKL Sukalila Tuntut Perlakuan Sama, Minta Pasar Mambo dan Kalibaru Utara Turut Ditertibkan!
"Kita mencontohkan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang mampu dikelola dengan baik tanpa harus merelokasi para pelaku seni dan pedagangnya.”
“Kita ingin seperti Malioboro. Dikelola bersama agar indah dan tetap menjadi tujuan wisata, dan semua pihak diuntungkan. Intinya, jangan sampai ada yang dirugikan,” pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase