Alasan PKL Sukalila Tolak Direlokasi ke Pasar Balong atau GTC: Karya Seni Harus Terpampang

BACA JUGA:Tahapan Normalisasi Sungai Sukalila Kota Cirebon dari Mei sampai Juni, Kapan Mulai Eksekusi PKL?

Budi mengharapkan, Pemkot Cirebon tidak langsung mengambil tindakan dengan rencana penertiban tersebut.

Bahkan, jika benar-benar relokasi dilakukan, dirinya menyarankan agar lokasi yang dipersiapkan harus dikaji ulang agar tidak merugikan PKL.

"Ya, harapan kami tolong dikaji ulang kembali, dipertimbangkan kembali. Kaitan relokasinya yang akan dipindah ke dua tempat antara Pasar Balong dengan GTC. Ya, kami menolak," kata Budi.

Dua tempat yang bakal menjadi lokasi baru para PKL Sukalila, jelas Budi, bukan merupakan tempat strategis bagi penjual dengan barang dagangan hasil karya seni.

Budi sudah membayangkan nasib PKL yang tergabung dalam paguyuban ini, tidak akan bertahan lama jika menampati dua lokasi tersebut.

"Kalau kami ibarat direlokasi ke Pasar Balong atau GTC yang ada di Gunungsari, kami sudah membayangkan apa yang bakal dipasarkan di sana," sebut Budi.

Meskipun nanti Pemkot Cirebon bakal membantu lewat promosi calon pembeli untuk diarahkan ke Pasar Balong atau GTC, Budi tidak bisa menjamin hal tersebut bakal berhasil.

Karena menurutnya, PKL Sukalila sudah terkenal oleh orang yang lalu lalang sebagai kawasan yang menjual barang-barang hasil karya seni.

"Kalau di sini (Sukalila) sudah jelas. Yang lewat tadinya tidak niat membeli karena melihat produk kami di sini, seni segala rupa ada, akhirnya mereka turun, berhenti, mampir. Nah, disitulah kelebihannya," papar Budi.

Namun begitu, Budi mengatakan jika PKL Sukalila tidak menolak adanya rencana penataan kota yang bakal dilakukan Pemkot Cirebon ke depan.

Pihaknya juga mendukung 100 persen rencana Pemkot Cirebon melalui Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS, bakal melakukan pengerukan Sungai Sukalila sebagai upaya normalisasi sungai.

"Rencana pemerintah akan menormalisasi kali yang ada di Sukalila ini, rencana akan ada pengerukan, silahkan kami mendukung 100 persen," ucapnya.

Tetapi dalam pelaksanaanya, Budi berharap bangunan PKL Sukalila saat ini, tidak dibongkar semua sebagai bagian dari aktivitas pengerukan tersebut.

"Mungkin yang menjadi harapan kami jika pengerukan jadi, silahkan dibongkar beberapa kios untuk akses jalan alat berat seperti lumpur akan naik ke atas. Kami tidak keberatan karena mungkin nanti juga bertahap, enggak mungkin kan sekaligus dibongkar, mungkin seperti itu," harapnya.

Sumber: