Comeback Tersukses Europa League

Comeback Tersukses Europa League

VALENCIA - Juan Antonio Pizzi, pelatih Valencia berhasil membuktikan kata-katanya untuk membuat sejarah baru di pentas Europa League. Dini hari kemarin (11/4), di luar dugaan Els Taronja (The Orange) berhasil mengembalikan keadaan dan lolos ke babak semifinal Europa League setelah menang 5-0 (agregat 5-3) atas tim asal Swiss, Basel di Stadion Mestalla, Valencia. Fransisco Alcacer menjadi pahlawan dalam pertandingan bersejarah itu. Pemain berusia 20 tahun asal Spanyol ini berhasil melakukan hat-trick masing-masing di menit ke-38, 70 dan 113. Sementara dua gol tuan rumah lainnya masing-masing diborong oleh Eduardo Vargas (42’) dan Juan Bernat (118’). \"Ini adalah bukti dari keyakinan dan rasa optimistis yang besar dari setiap pemain kami,\" kata Pizzi kepada Sky Sport terkait comeback luar biasa yang baru mereka lakukan itu. \"Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola, dan kami baru saja membuktikannya,\" lanjut pria asal Argentina ini. Memang, apa yang diraih oleh Valencia itu, adalah comeback pertama dalam sejarah Europa League. Sejauh ini, belum ada tim yang bisa mengejar defisit saat mereka sudah kalah lebih dari tiga gol dik leg pertama. Namun, sejarah tersebut berhasil dipatahkan oleh Valencia. Dalam leg pertama, saat bertandang ke Stadion Jakob-Park, Ricardo Costa dan kawan-kawan dikirim pulang setelah dihajar tiga gol tanpa balas. Hasil tersebut membuat Pizzi sudah menguburkan dalam-dalam ambisinya untuk tampil di semifinal Europa League musim ini. Apalagi, performa mereka di Primera Division juga jauh dari kata bagus. Dari enam pertandingan, Valencia harus menelan kekalahan di empat laga. Nah, demi memenuhi ambisi besar untuk mengembalikan kekalahan 0-3 di leg pertama tersebut, Pizzi langsung menginstruksikan semua pasukannya bermain fight sejak kick-off. Instruksi itu berjalan mulus, dan Valencia berhasil mendominasi jalannya pertandingan. Hanya saja, para pendukung Valencia harus menunggu sampai menit ke-38 untuk memulai pesta lewat gol Alcacer. Setelah itu, Eduardo Vargas berhasil menggandakan kemenangan tuan rumah saat tiga menit sebelum turun minum. Tak cukup disitu, di babak kedua Alacacer berhasil membuat gol keduanya di menit ke-70. Pertandingan pun harus berlanjut ke masa ekstra time untuk menentukan tim mana yang peluang melaju ke babak semifinal. Nah, saat memasuki masa penambahan waktu tersebut, sekaligus menjadi petaka bagi tim tamu. Apalagi, saat mengawali babak pertama masa ekstra time, dua pemain Basel Marcelo Diaz dan Gaston Suaro harus diusir dari lapangan karena melakukan pelanggaran keras. Kekuatan tim tamu yang tereduksi itu langsung memberikan peluang bagi tuan rumah untuk menambah keunggulan. Benar, di babak kedua ekstra time, Valencia berhasil menambah dua gol, masing-masing lewat Alcacer pada menit ke-113 dan Juan Bernat (118’). Sementara itu, pelatih Basel Murat Yakin mengatakan bahwa salah satu faktor kekalahan mereka tersebut adalah petaka di masa penambahan waktu. \"Kosentrasi pemain kami mulai menurun, apalagi saat itu kami juga sudah mulai kalah jumlah,\" tegasnya. (dik) Tahun 1975-1976 Babak : Putaran Kedua Leg Pertama : 3 Ipswich Town FC v Club Brugge KV 0 Leg Kedua : 4 Club Brugge KV v Ipswich Town FC 0 Agregat : 4-3 untuk Club Brugge KV Meski sudah unggul 3-0, Bruge baru bisa memastikan unggul agregat saat pertandingan menyisahkan dua menit lewat gol Ernst Happel. Tahun 1984-1985 Babak : Putaran Kedua Leg Pertama : 6 Queens Park Rangers FC v FK Partizan 2 Leg Kedua : 4 FK Partizan v Queens Park Rangers FC 2 Agregat : 6-6 (Partizan menang gol tandang) Ini bisa dibilang adalah comeback terbaik sepanjang sejarah. Saat itu, tim tamu QPR telah unggul 1-2 di babak pertama. Namun di luar dugaan, Partizan berhasil mengejar ketertinggalan dan membuat hasil akhir pertandingan menjadi 4-2 dan mereka unggul agregat dengan menang gol tandang. Tahun 1985-1986 Babak : Putaran Ketiga Leg Pertama : 5 VFL Borussia Manchengladbach v Real Madrid 1 Leg Kedua : 4 Real Madrid v VfL Borussia Manchengladbach 0 Agregat : 5-5 (Madrid menang gol tandang) Real Madrid harus menjalani pertandingan leg kedua tanpa trio striker mereka yang ditangguhkan Hugo Sanchez, Rafael Gordillo Chendo, serta cedera Manuel Sanchis. Tampil sempurna di babak pertama menjadi kunci kemenangan Real, lewat gol Jorge Valdanov. Tahun 1987-1988 Babak : Putaran Ketiga Leg Pertama : 5 Budapest Honved FC v Panathinaikos FC 2 Leg Kedua : 5 Panathinaikos FC v Budapest Honved FC 1 Agregat : 7-6 Untuk Panathinaikos “Kami terpukul di Budapest oleh pemain pendek bernama Kovacs yang mencetak empat gol,\" kata pelatih Panathinaikos, Vasilis Daniil. Tahun 1987-1988 Babak : Putaran Ketiga Leg Pertama : 3 RCD Espanyol v Bayer 04 Leverkusen 0 Leg Kedua : 3 Bayer 04 Leverkusen v RCD Espanyol 0 Agregat : Leverkusen menang 3-2 melalui adu penalti \"Saya benar-benar kewalahan bahwa saat kami merayakan kemenangan ini,\" kata pelatih Bayer Erich Ribbeck. \"Ini adalah salah satu momen terbesar dalam sejarah 84 tahun klub kami. Saya pikir itu nasib bahwa hal ini terjadi dalam adu penalti. Sekarang kita berada di surge. Tahun 2009-2010 Babak : Putaran Final Leg Pertama : 3 Juventus v Fulham FC 1 Leg Kedua : 4 Fulham FC v Juventus 1 Agregat : 5-4 untuk Fulham Fulham sebelumnya menyerah 3-1 di Turin. Juventus semakin dominant setelah David Trezeguet membuka keunggulan saat pertandingan baru berjalan dua menit. Namun, semua terbalik menjadi petaka setelah bek terbaik Juve Fabio Cannavaro mendapat kartu merah. Momentum itu membuat Fulham tampil menggila dan mencetak empat gol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: