Jadi Bom Waktu, Kerusakan Lingkungan di Hulu Sungai Cilengkrang Kuningan

Jadi Bom Waktu, Kerusakan Lingkungan di Hulu Sungai Cilengkrang Kuningan

ILUSTRASI. Kerusakan Hulu Sungai Cilengkrang Kuningan, menjadi bom waktu yang bakal merusak kehidupan setempat.--Radar Kuningan

BACA JUGA:Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong moratorium sementara pada aktivitas yang berdampak langsung terhadap aliran sungai, disertai restorasi dan reboisasi kawasan hulu sebagai langkah jangka panjang. 

Termasuk mengingatkan masyarakat, agar aktif mengawasi dan melaporkan pelanggaran tata ruang.

"Hak kita dijamin UU untuk melakukan pengawasan dan menggugat pelanggaran, baik melalui class action maupun legal standing organisasi lingkungan hidup," katanya.

Seperti diketahui, belum lama ini terjadi longsor di kawasan kaki Gunung Ciremai tepatnya di Tebing Utara yang berdekatan dengan salah satu objek wisata di Desa Palutungan, Kecamatan Cigugur.

Tebing Utara tersebut berada di atas Objek Wisata Air Terjun Cilengkrang Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya. 

Longsor terjadi pada Kamis (15/5/2025), dan kembali terjadi longsor susulan esok harinya, pada Jumat siang (16/5/2025).

Kepala Desa Pajambon, Nani Ariningsih, menilai, sejak kawasan tersebut dibangun menjadi tempat wisata, risiko longsor semakin meningkat.‎‎

"Dulu daerah itu adalah kawasan hutan. Banyak pohon yang menyerap air, jadi meski hujan deras, air bisa tertahan," ucap Nani dikutip dari laman KuninganReligi.

Namun sejak adanya bangunan yang difungsikan untuk tempat wisata, kawasan tersebut kini menjadi rawan longsor dan banjir bandang.

"Sekarang setelah ada pembangunan, resapan hilang, air langsung mengalir deras dan memicu longsor," jelas Nani.‎‎

Ia menambahkan, lokasi longsor bahkan sangat dekat dengan penampungan air milik salah satu tempat wisata yang berdiri di kawasan tersebut.

"Sebelum ada pembangunan di atas lembah, kejadian longsor tidak pernah terjadi. Kalaupun ada, hanya di saluran irigasi warga, bukan sebesar sekarang," tambahnya.

Terjadinya longsor yang bedekatan dengan kawasan wisata itu, banyak mengundang reaksi dari beberapa kalangan.

Salah satunya, mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Kuningan Fraksi Gerindra, Dede Ismail. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: