Enam Siswa SMK Ditangkap Polisi
CIREBON – Sedikitnya enam siswa salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di wilayah timur Kabupaten Cirebon ditangkap petugas dari Polsek Losari Timur, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Keenam siswa SMK ini ditangkap polisi dari sekolahnya di Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon usai mengikuti Ujian Nasional (UN), kemarin siang (16/4), sekitar pukul 13.00. Mereka diduga terlibat aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Mustajib (18) dan Muarif (17) keduanya warga Desa/ Kecamatan Losari Timur, Kabupaten Brebes hingga terluka parah. Setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan keluarga, tanpa perlawanan, akhirnya keenam siswa itu dijemput tim buser Polsek Losari Timur, Kabupaten Brebes guna penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut. Namun, polisi masih memburu satu orang pelaku lainnya yang masih buron. Kanit Reskrim Polsek Losari Timur, Kabupaten Brebes, Aiptu Budiyono kepada Radar Cirebon mengatakan, pihaknya melakukan penahanan kepada para siswa ini setelah adanya laporan dari orang tua kedua korban. “Mereka kami bawa untuk menjalani pemeriksaan diduga terlibat aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban,” jelasnya. Kasus pengeroyokan itu bermula, Sabtu (5/4) siang lalu, kedua korban hendak pulang dari sekolahnya berboncengan dengan sepeda motor. Ketika melintas di Jl Desa Bojongsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, kedua korban dihadang 20 orang pelajar SMK dari Cirebon. Tanpa ada sebab yang pasti, tiba-tiba pelajar SMK dari Cirebon itu mengejar sambil melempari batu ke arah korban. Akibatnya, sebuah batu besar mendarat di kepala Mustajib, hingga keduanya terjatuh dari atas sepeda motor dan pingsan. Melihat kedua korban terjatuh, para pelaku langsung mengeroyok dan menganiaya korban hingga nyaris tewas. Bukan itu saja, sepeda motor Yahama Jupiter Z milik korban dirusak. Disaat masih dalam keadaan sekarat, para pelaku membuang kedua korban ke dalam sebuah selokan. Takut ditangkap polisi dan warga setempat, para pelaku langsung kabur meninggalkan korban begitu saja. Kedua korban akhirnya diselamatkan warga setempat dengan membawanya ke puskesmas terdekat. Keluarga korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi. “Memang kami sebelumnya bertema dengan pelaku karena kami dulu satu sekolah. tapi saya nggak tahu kenapa mereka nyerang kami. Padahal kami tidak punya masalah apapun dengan mereka (pelaku).” ujar Mustajib korban penganiayaan yang ditemui Radar Cirebon, kemarin. (zak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: