1 Tewas, 2 Terluka Tertimpa Runtuhan Tembok
CIREBON – Tembok tua berusia puluhan tahun di Desa/Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon roboh. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan tembok, kemarin (22/4). Korban tewas adalah Ceming (50), warga Desa Kemantren, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Sedangkan korban luka yakni Kanin (31), warga Desa Gajah, Kecamatan Demek, Kabupaten Demak dan Subhan (21), warga Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon di TKP menyebutkan, siang itu sekitar pukul 14.00, ketiga korban yang merupakan karyawan pasar malam keliling itu sedang mandi di WC umum yang letaknya berdampingan dengan tembok tua tersebut. Sedang asyik mandi, tanpa diduga tembok dengan panjang sekitar 50 meter itu tiba-tiba saja roboh lalu menimpa WC umum. Ketiga korban seketika itu pula tertimpa reruntuhan tembok karena tidak sempat menyelamatkan diri. Mengetahui rekannya tertimpa tembok, karyawan pasar malam keliling lainnya dibantu warga setempat dan petugas Polsek Paburan melakukan pertolongan terhadap para korban. Meski berhasil dikeluarkan dari reruntuhan tembok, namun nyawa Ceming tidak tertolong. Sedangkan kedua korban mengalami luka-luka. Para korban selanjutnya dievakuasi menggunakan mobil patroli Polsek Pabuaran ke RSUD Waled perawatan medis. Sedangkan jenazah Ceming dibawa ke kamar mayat RSUD Waled. Robohnya tembok tersebut diduga karena adanya kegiatan proyek pengerukan pembuatan Saluran Air PSGA milik CV Merlinda. Operator mesin keruk (beko), Tani (33) warga Desa Gemulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon juga diduga lalai karena membuang lumpur hasil pengerukan ke pinggir sungai yang berdampingan dengan tembok tersebut. Tidak kuat menahan jumlah lumpur yang banyak, tembok tua itupun akhirnya roboh dan menelan korban jiwa. “Sebenarnya saya taruh lumpur itu di pinggir sungai, tapi karena tempatnya sempit jadi sampai menempel tembok. Mungkin tidak kuat menahan lumpur, tembok itu jadi roboh,” ujar Tani, operator Beko ditemui Radar Cirebon ketika menjalani pemeriksaan di Mapolsek Babakan, kemarin. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SH Sik melalui Kapolsek Babakan AKP Yulianto SH mengatakan, insiden maut tersebut diduga kelalaian operator beko. “kKasus ini masih kita selidiki kebenarnya. Guna penyelidikan lebih lanjut, sekitar TKP kami pasangi garis polisi.” Kata Kapolsek. (zak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: