Euforia Jokowi Picu Kursi PDIP Anjlok

Euforia Jokowi Picu Kursi PDIP Anjlok

KUNINGAN – Salah satu pemicu anjloknya kursi PDIP di DPRD Kuningan karena terlalu asyiknya PDIP terhadap euforia Jokowi. Tak heran jika perolehan kursi partai berlambang kepala banteng tersebut hanya 10 dari sebelumnya yang mencapai 14 kursi. “PDIP tidak bisa mengkapitalisasi kemenangan Utje sebagai Bupati Kuningan dan Jokowi sebagai capres andalan. Partai ini terlalu asyik dengan euforia. Ini tanda komunikasi politik PDIP di Kuningan lemah,” tandas pengamat politik muda Kuningan, Kana Kurniawan MH kepada Radar, Selasa (29/4). Mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) wilayah Cirebon yang lulus S2 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berpendapat, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu lumbung suara PDIP di Jawa Barat. “Mestinya dengan dua kali Pak Aang Hamid Suganda menjabat Bupati Kuningan berturut-turut, lalu dimenangkan lagi oleh istrinya Ibu Utje sebagai Bupati hasil Pemilukada 2013 lalu, PDIP bisa menambah kursi di parlemen lebih dari 20 (kursi, red),” ujar Kana. Pemuda asal Ciawigebang ini mengungkapkan, program-program yang ditawarkan pasangan bupati-wabup usungan PDIP Hj Utje Ch Suganda MAP dan H Acep Purnama MH terlalu normatif alias tidak substansial. “Menurut saya, Bu Utje dan Pak Acep ini seharusnya bisa mengemas isu-isu kerakyatan yang prorakyat dan harus konsisten dijalankan. Jika begitu, saya yakin masyarakat Kuningan akan semakin melirik PDIP sebagai partai pengusungnya, sehingga raihan suara dan kursi pada pileg kemarin pun bisa meningkat tajam,” ungkap pria yang tengah berada di Jakarta itu. Hal lain disampaikan salah seorang kader PDIP Kuningan yang namanya enggan disebutkan. Ia berpendapat, jika merosotnya perolehan kursi PDIP di DPRD hasil pileg kemarin akibat manajemen partai yang salah menempatkan caleg. “Saya kira manajemen partai (DPC PDIP Kuningan, red) yang salah menempatkan caleg di 5 dapil. Faktanya kursi menurun kok. Walaupun iya memang suara perolehan suara PDIP masih tinggi di Kuningan. Atas hal ini, mungkin-mungkin saja jika DPP menegur pimpinan partai,” tuturnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: