Pasar Baru Minim Ventilasi Udara

Pasar Baru Minim Ventilasi Udara

**Zul: Pemerintah Wajib Bantu Korban Kebakaran KUNINGAN – Jelang tuntasnya pembangunan gedung Pasar Baru dengan gaya modern, jajaran Komisi C DPRD melakukan peninjauan lapangan, kemarin (22/5). Usai meninjau, anggota Komisi C pun menyarankan agar pihak pengembang memperbanyak ventilasi udara. Rombongan komisi yang membidangi infratruktur tersebut melaksanakan monitoring sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka disambut Direktur PT ASP Land Development, Cecep Hendi dan pejabat yang membidangi pasar, Ocin SE. Beberapa saat para wakil rakyat di bawah komando Nuzul Rachdy SE itu terkesima melihat bangunan. Dia mengungkapkan, masyarakat patut berbangga hati Kuningan mempunyai pasar modern yang megah, tidak kumuh dan becek. Menurutnya, dari segi fisik dan tata bangunan sudah memenuhi harapan. “Monitoring ini kami lakukan karena Pasar Baru merupakan pilot project dalam revitalisasi pasar tradisional. Kita ingin tahu sejauh mana pelaksanaannya. Ternyata memang dari segi fisik sudah bagus,” tutur politisi PDIP itu. Namun terdapat sedikit kekurangan berkaitan dengan sirkulasi udara. Mengingat pedagang dan pengunjung pasar nanti mencapai ratusan, maka dibutuhkan ventilasi dalam jumlah banyak. Ini dimaksudkan agar udara tidak terasa panas dan pengap, sehingga pengunjung pasar pun merasa nyaman berbelanja. “Memang pembangunan pasar ini belum tuntas, kalau dipersentasekan sudah 90 persen. Tinggal finishing saja, di mana salah satu yang direncakan pihak pengembang itu membuat ventilasi udara dalam jumlah banyak. Tadi sudah diungkapkan pengembang kalau soal ventilasi sudah masuk perencanaan,” jelas Zul. Finishing tersebut, lanjut dia, membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Pihaknya sangat berharap segera selesai agar memasuki bulan puasa Pasar Baru sudah bisa digunakan. Pedagang pun bisa menikmati masa maremaan Lebaran yang dapat meraup keuntungan lebih besar. Namun pihaknya mengimbau agar pengembang memrioritaskan penghuni lama dalam penempatan kios dan los. Dia bersyukur, harga yang ditawarkan relatif murah jika dibandingkan dengan harga di luar Kuningan seperti Cirebon dan Sukabumi. “Harga los itu Rp30 juta, sedangkan kios Rp108 juta dengan ukuran 3x4 meter. Saya kira harga yang dipatok itu relatif lebih rendah dibandingkan harga kios dan los di pasar modern luar Kuningan,” ungkapnya. Ditanya tentang insiden kebakaran di blok daging, Zul tidak mau banyak komentar. Dirinya hanya menyebutkan bahwa itu musibah yang tidak diharapkan bersama. Kaitan dengan bantuan yang pernah dijanjikan bupati, ia mengaku tidak tahu. “Mungkin belum. Yang jelas sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan bantuan (kepada korban kebakaran, red),” tandasnya. Sementara itu, Direktur PT ASP Land Development selaku pengembang pasar baru, Cecep Hendi menyambut baik kunjungan Komisi C. Dengan adanya monitoring tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi kaitan dengan kualitas dan penataan bangunan pasar. “Saran masukan bisa dikeluarkan dengan adanya monitoring ini. Seperti contoh berkaitan dengan ventilator yang merupakan masukan berharga,” kata Cecep. Diakuinya, memasuki masa finishing belum semua terpasang termasuk ventilator. Begitu juga dalam penataan ruang terbuka hijau, berikut bangunan masjid dan sarana parkir di sebelah selatan. “Kalau untuk target, akan diselesaikan akhir bulan. Pasar nanti akan dilengkapi dengan sarana umum sesuai masterplan seperti ruang terbuka hijau dengan area parkir yang luas serta akan dibangun sarana ibadah,” jelasnya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: