Dewan Bakal Telaah Polemik Situ Janggala
KUNINGAN – Sejumlah polemik menyangkut desa bakal ditelaah wakil rakyat. Baik menyangkut Situ Janggala di Desa Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, polemik Pasar Cilimus dan insiden banjirnya Pasar Baru yang saat ini menjadi sorotan publik. Ketua DPRD Rana Suparman SSos mengaku belum memahami betul persoalan yang terjadi. Namun pihaknya berjanji akan meminta bantuan komisi terkait untuk melakukan penelaahan. Tidak menutup kemungkinan dia akan meminta keterangan dari instansi terkait. “Terus terang masalah Situ Janggala belum saya kuasai. Kita akan pelajari dulu, mungkin dengan meminta bantuan komisi atau meminta keterangan dari Dinas SDAP,” ujar politisi PDIP tersebut, saat diwawancara wartawan belum lama. Sama halnya dengan polemik di Pasar Cilimus, Rana mengaku telah menerima aduan. Begitu pula insiden banjirnya Pasar Baru sebagai bangunan baru yang kini sudah mulai ditempati pedagang. Beberapa permasalahan tersebut hendak ditelaah lebih lanjut. “Kami ingin meletakkan persoalan itu secara objektif. Sehingga nanti bisa ketemu akar persoalannya dan menemukan solusi yang tepat,” kata Rana. Baik polemik Situ Janggala, Pasar Cilimus maupun terjadinya insiden banjir di Pasar Baru Kuningan, dijanjikan Rana hendak dibahas. Sebab DPRD sesuai dengan fungsinya, harus mendengarkan cerita rakyatnya. Bila perlu dibuatkan regulasi yang bisa dijadikan solusi. “Kita harus respek terhadap aduan masyarakat. Kami tidak ingin terjadi konflik horizontal. Untuk itu kami yakin pemda sanggup mengatasinya. DPRD pun nanti akan membahasnya,” ucap Rana. Dari berita sebelumnya, polemik Situ Janggala terjadi ketika pihak pemerintah desa setempat menilai pengelola telah melakukan pelanggaran perjanjian. Namun sebaliknya, pihak pengelola atas nama Russanti tidak mengakui sudah melanggar perjanjian. Justru pemerintah desa disinyalir mencari-cari kesalahan. Sedangkan persoalan Pasar Cilimus, diduga terjadi jual beli toilet pasar. Sehingga Unit Tipikor Polres pun terjun langsung melakukan pemeriksaan. Bahkan menurut aparat Desa Cilimus, ada ketidaksingkronan antara data kios/los yang diserahkan dengan kenyataan di lapangan. Lain halnya dengan Pasar Baru Kuningan yang kini sudah mulai ditempati para pedagang. Pada saat hujan lebat turun beberapa hari lalu, sempat terjadi insiden banjir. Beberapa pihak menilai ada kekurangsempurnaan dalam penataan bangunan, terutama saluran air. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: